Himateknis ITS Bahas Pentingnya Adaptasi Teknologi dalam Pendidikan

Himateknis ITS Bahas Pentingnya Adaptasi Teknologi dalam Pendidikan

Surabaya, Memorandum.co.id - Pandemi Covid-19 mengharuskan berbagai lini segera mengadopsi teknologi, tidak terkecuali lini pendidikan. Urgensi hal tersebut menjadi pokok bahasan dalam acara Instrumentation Training (Instraining) besutan Himpunan Mahasiswa Teknik Instrumentasi (HIMATEKINS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (8/3). Dalam acara diskusi yang turut dihadiri guru SMA/SMK sederajat ini, dosen Teknik Instrumentasi ITS, Murry Raditya ST MT mengungkapkan, survei Kemendikbud mencatat 97 persen sekolah di Indonesia mengadakan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. “Sehingga tak dapat dipungkiri kita harus beradaptasi dengan teknologi,” jelas Murry. Menariknya, Murry juga memaparkan, survei yang sama justru menunjukkan 67 persen kendala dalam pembelajaran jarak jauh disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru mengoperasikan perangkat digital. Seolah mendukung pernyataan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dr Ramliyanto SP MP yang turut hadir dalam acara menyampaikan, adaptasi teknologi pembelajaran di Jawa Timur terjadi sangat masif. Ia juga mengungkapkan, pandemi mendorong target adaptasi teknologi pembelajaran di Jawa Timur naik dari 15-20 persen menjadi  70 persen. Menurut Ramli, kesulitan dirasakan tidak hanya oleh guru, tetapi juga peserta didik dan orang tua. Sementara para guru kesulitan mencapai target kurikulum dikala pandemi, ia mengungkapkan, 71 persen siswa sulit berkonsentrasi dalam pembelajaran daring. “Inilah juga yang memicu tingkat stress yang luar biasa pada siswa,” tambahnya. Maka, merupakan hal yang tepat jika Kepala Departemen Teknik Industri ITS, Dr Ir Totok Soehartanto DEA kembali menekankan bahwa baik murid maupun guru harus siap mengenal teknologi. “Sebab, saat ini kita juga telah memasuki revolusi industri 4.0,” terangnya. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jwa Timur tengah menyampaikan materi terkait peran guru di masa pandemi. Di samping itu, ia juga berpesan jangan sampai para guru lupa akan tugasnya sebagai pendidik. “Bagaimana agar kita membentuk perilaku orang-orang yang kita didik, bukan untuk menjadi robot,” tambah Totok dalam sambutan di acara bertajuk Peran Teknologi Dalam Sistem Pembelajaran di Masa Pandemi itu. Untuk menghadapi situasi sulit tersebut, Murry memberikan beberapa rekomendasi aplikasi gratis serta web simulator yang efektif untuk membantu metode pembelajaran jarak jauh seperti Quizizz dan PhET. Murry dan Totok sepakat tidak ada alat atau sarana khusus untuk pembelajaran jarak jauh. “Yang terpenting adalah kreativitas dan inovasi kita menggunakan segala sarana yang ada,” pesan Totok. Totok juga menyampaikan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi peran Teknik Instrumentasi dalam membangun sumber daya manusia. Totok berharap pada acara tersebut guru-guru dan pihak ITS dapat bersinergi bersama. “Semoga kita tetap bisa mencerdaskan anak bangsa walau di masa pandemi,” tutur Totok. (Mg4)

Sumber: