Gotong Royong Cegah dan Bantu Anak Stunting di Asemrowo

Gotong Royong Cegah dan Bantu Anak Stunting di Asemrowo

Surabaya, memorandum.co.id - Berbagai upaya pencegahan dan bantuan untuk anak stunting terus dilakukan baik oleh Pemkot Surabaya dan pihak swasta. Pada September 2020, angka stunting di Kota Surabaya 7.040 balita dari 178.043 balita atau hanya sekitar 3,95 persen. Dalam rangka mengurangi angka stunting, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Asemrowo gotong royong bersama pemerintah kecamatan, LPM Suramadu, dan Foodbank Of Indonesia (FOI) Kota Surabaya, memberikan bantuan berupa makanan dengan asupan gizi tinggi kepada anak stunting. "Untuk saat ini, yang sudah terdata baru satu anak, yaitu di wilayah RW 05. Kita bantu dengan memberikan makanan bergizi, ada biskuit makanan tambahan balita dari pemerintah, juga ada susu dan snack bergizi dari FOI," ujar Ketua LPMK Moch Widodo, Minggu (7/3/2021). Pihaknya berharap, dengan terbentuknya sinergitas ini dapat menyejahterakan masyarakat Asemrowo. Sebagaimana pesan Walikota Surabaya Eri Cahyadi untuk bergotong royong demi kemaslahatan masyarakat Surabaya. "Kami LPMK Kelurahan Asemrowo, selalu berusaha menampung jeritan warga termasuk stunting. Ini harapan Pak Eri, selalu gotong royong," tegas Widodo. Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang lain pada umumnya (yang sesuai). "Biasanya, stunting itu kondisi gagal tumbuh pada bayi (0-11 bulan) dan anak balita (12-59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak pendek seusianya," terang Novelia Bambang Udi, istri Camat Asemrowo Bambang Udi Ukoro. Menurutnya, stunting bisa disebabkan oleh praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan. "Apalagi di masa pandemi ini, banyak keluarga dan masyarakat yang terdampak ekonominya. Bulan depan akan kita lakukan pengecekan kembali secara berkala, tentang bagaimana perkembangannya," kata Novelia. Sementara itu, Doheri, orang tua dari anak penderita stunting di RW 05 Kelurahan Asemrowo mengaku senang dengan adanya bantuan berupa makanan dengan asupan gizi yang tinggi untuk anaknya. "Ini adalah bantuan pertama yang kami dapatkan. Semoga setiap bulan dapat bantuan dari pemerintah atau relawan yang mau membantu," pungkas bapak dari anak 10 tahun itu. (mg-1/fer)

Sumber: