Ngaku Polisi, Rampas Empat HP Karyawan

Ngaku Polisi, Rampas Empat HP Karyawan

Surabaya, memorandum.co.id -  Tiga karyawan Smartfren di Jalan Ngagel Rejo harus merelakan empat HP dirampas oleh seseorang yang mengaku anggota kepolisian. Kejadian yang di alami korban, Tino Ardyanto (29), warga Jalan Krampung Tengah,  serta dua kawannya Firman dan Ruly di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO), Jalan Keputran Panjunan tersebut, akhirnya dilaporkan ke Polsek Genteng pada Kamis (4/3/2021) dini hari. "Seorang pelaku mengaku anggota polisi. Naik motor Honda Vario pelat W," kata Tino saat ditemui di dekat tempat kerjanya, Jumat (5/3/2021). Informasi yang dihimpun, korban bersama dua temannya mengaku usai makan tahu campur di Jalan Pandegiling dengan mengendarai mobil Suzuki Ertiga. Saat hendak pulang, sampai di TKP di bawah Jembatan tiba-tiba dihentikan pelaku dan mengaku anggota polisi. Mengetahui itu,  korban cs lalu berhenti di pinggir jalan. "Pelaku menuduh katanya pengedar narkoba dan membawa 6 kilogram sabu. Lantas kami tidak boleh keluar dari mobil pelaku," ungkap Tino. Selanjutnya, pelaku melakukan penggeledahan di dalam mobil untuk mencari barang bukti. Karena merasa bukan pengedar narkoba, korban akhirnya mempersilakannya. Namun, yang dicari tidak ketemu. Pelaku lantas menghubungi temannya melalui HP dan marah-marah kepada temannya karena tidak menemukan barang bukti narkoba. "Kamu itu bagaimana tidak ada narkoba," ucap Tino menirukan ucapan pelaku kepada temannya. Selama penggeledahan di dalam mobil, Tino mengawasi terus tangan pelaku karena khawatir dipasangi narkoba. Setelah tidak ditemukan narkoba, pelaku kemudian meminta HP sebagai pengembangan. "Pelaku mengatakan, jika sebelumnya menangkap temannya. Dan saya dan teman-teman dilakukan penggeledahan karena sebagai pengembangan kasusnya lebih lanjut," beber dia. Setelah tidak terbukti, pelaku meminta kepada para korban untuk ke Polsek Tegalsari untuk dimintai keterangan. Selanjutnya, ketiga korban diperintah untuk mengikuti motor pelaku menuju Polsek Tegalsari. Tapi tiba-tiba pelaku belok ke arah monumen bambu runcing dan melarikan diri. Mengetahui pelaku kabur membawa HP-nya, Tino dan teman-temannya mengejarnya. Tapi sayangnya, kehilangan jejak pelaku di Jalan Dr Soetomo. Pengelihatan Tino, ciri-ciri pelaku tinggi kurang lebih 170 cm, kulit hitam, perut buncit, mengenakan pakaian preman, helm standar, mengendarai Honda Vario pelat W 6221 BD. "Saya tidak pernah pakai narkoba, saya juga kaget katanya pengedar narkoba dan dituduh membawa 6 kilogram sabu," jelas pria bertubuh tambun ini. Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan masih dalam penyelidikan anggotanya. "Anggota masih menginterogasi korban saat ini," kata Sutrisno. (rio/fer)

Sumber: