Departemen Kimia Unair Hasilkan Produk Riset Ternama
Surabaya, memorandum.co.id - Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) sejak lama telah menjadi penyumbang aktif di bidang penelitian. Hal itu bukanlah tanpa alasan. Departemen yang membawahi S1 dan S2 Kimia tersebut selama ini berhasil mempublikasikan paper yang berafiliasi terindek Scopus dengan jumlah 62 paper journal pada tahun 2020. Terdapat beberapa produk terkemuka yang lahir di bawah naungan Departemen Kimia. Seperti produk excelzyme sebagai bahan pupuk, katalis, dan pakan ternak. Lalu ada produk kapsul rumput laut, juga produk pengolahan minyak atsiri serta produk kit-sensor logam dan molekul organik. "Produk tersebut kemudian menjadi landasan berdirinya lembaga penelitian dan pengajaran di Unair. Seperti Pusat Unggulan Institusi Rekayasa Molekul Hayati dan Pabrik Teaching Industry Kapsul Rumput Laut," terang Mochamad Zakki Fahmi selaku Ketua Departemen, Rabu (17/2/2021). Masih menurut Zakki yang baru dilantik awal Desember 2020 lalu itu, penelitian-penelitian yang berkembang di Departemen Kimia kemudian diarahkan untuk memberikan hasil yang berkualitas di samping tetap unggul pada aspek kuantitas. "Dosen-dosen Kimia telah berperan aktif dalam memajukan iklim penelitian di FST,” ungkapnya. Dalam bidang akademik, Zakki menyampaikan bahwa kurikulum di Departemen Kimia disinergikan dengan perkembagan sains dan teknologi dalam upaya menciptakan insan akademis yang produktif, inovatif, dan unggul berbasis moral. "Sistem kurikulumnya juga dikembangkan dan berangsur-angsur bergeser dari teacher-based learning menjadi pola student/project-based learning," katanya. Tidak hanya itu, departemen kimia juga turut andil dalam pengabdian internasional dan bencana. Salah satunya ikut berperan merancang desain dan menerjunkan mahasiswa yang tergabung dalam FST peduli bencana, yang baru-baru ini mengadakan aktivitas penyediaan air bersih di 10 desa bencana gempa Mamuju, Sulawesi Barat. “Kegiatan pengmas (pengabdian masyarakat, red) di departemen dilakukan secara regular setiap tahunnya dengan memberikan aktifitas yang secara dapat dirasakan manfaatnya secara langsung. Hal ini dilakukan untuk perwujudan kemanfaatan Departemen Kimia bagi masyarakat,” tuturnya. Ditanya perihal tantangan, dosen asal Surabaya itu menyebut mengikuti ritme perkembangan sains dan teknologi, terutama di bidang informasi dan teknologi (IT) dan ilmu pengetahuan maju sebagai salah satu kendala. Karenanya paya system paperless dan akuntabilitas data serta penguatan riset group di departemen pun belakangan mulai diterapkan. “Harapan kami kedepan dapat berkontribusi lebih terhadap masyarakat Indonesia dengan menjadi pelopor pengembangan ilmu kimia yang inovatif,” pungkasnya. (mg3/udi)
Sumber: