Korban Proyek Basemen Balai Pemuda Alami Patah Tulang Punggung
SURABAYA - Proyek pembangunan basemen Balai Pemuda, Jalan Yos Sudarso, telah memakan korban. Laniwati, warga perumahan Bukit Mas, kini harus dirawat di Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Citraland, karena terpelosok di lantai basemen Balai Pemuda, Jalan Yos Sudarso. Ibu dari dua anak itu telah menjalani operasi tulang punggung di RS tersebut selama empat jam. Dan kondisinya setelah menjalani operasi Laniwati masih terbaring lemah di kamar inap nomor 202 di RS Orthopedi. Willy Sanjaya, suami korban, menceritakan pada Rabu (29/5) pukul 08.45, Laniwati berniat melihat anak pertamanya, Agustina, yang tengah les bahasa Korea di Rumah Bahasa di kompleks Balai Pemuda. Laniwati memilih berjalan kaki karena dekat dengan kantor tempatnya bekerja di Graha Bukopin. Memasuki area Balai Pemuda, dia terperosok ke lubang basement sedalam sekitar 4 meter. Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat. Yang jelas, kaki kirinya mengenai dasar basement lebih dulu, baru punggung dan kepalanya ikut terbentur. "Kami sayangkan di lubang proyeknya itu nggak ada pembatas pengaman. Bahkan tidak ada sedikit pun tanda atau peringatan yang membuat orang tahu bahwa area iitu ada lubang. Ironisnya, kondisi lubang itu hanya ditutupi tumpukan asbes saja," ungkap Willy Sanjaya, Sabtu (1/6). Willy Sanjaya mengatakan ada unsur kelalaian keamanan pemilik proyek dalam melaksanakan proyek pembangunan basemen balai pemuda. Pihaknya menyayangkan bahwa proyek itu kalau belum tuntas. Tentu ada larangan masuk area tersebut. "Tapi pada kenyataan di lokasi proyek tidak ada tanda rambu larangan dari pemilik proyek itu. Justru baru ada kejadian menimpa istri saya, seketika itu baru dipasang pembatas pagar tertutup rapat di area tersebut," keluh Willy Sanjaya. Wllly Sanjaya mengatakan istrinya mengalami patah tulang punggung. "Berdasar hasil CT scan, ada bagian di tulang belakangnya yang penyet atau remuk. Selain itu tulang tumit kaki kiri istrinya juga harus digips karena retak hingga pergelangan kaki," terangnya. Willy Sanjaya mengaku sejak kejadian itu, sudali dua kali didatangi perwakilan proyek. Namun, mereka belum jelas menanggung biaya operasi dan pengobatan yang mencapai ratusan juta rupiah. "Sudah tiga hari ini pihak perwakilan proyek belum ada kabar atau kejelasan mau bertanggung jawab atas kecelakaan yang telah menimpa istri saya. Sebelumnya mereka datang dan berpesan dan berjanji mau membantunya," pungkasnya. Dari pantauan Memorandum di lokasi proyek pembangunan basemen Balai Pemuda tidak didapati aktivitas para pekerja melaksanakan proyek tersebut. Hanya saja kondisi area Laniwati terperosok lubang sekarang sudah tertutup rapat dengan pembatas sejumlah plat memutari di area tersebut. Sementara itu Kepala Bidang Pembangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Iman Krestian, mengatakan pihaknya telah memperketat pengamanan kawasan basemen Balai Pemuda. Tujuannya agar tidak kejadian lagi seperti itu. Ia menambahkan sebelum kejadian, di sana sudah ada pagar dan pengaman. Ternyata bisa dilewati dari celah pagar. Terkait bantuan kepada korban, Iman mengatakan sudah ada bantuan awal kemarin saat kejadian. "Bantuan lanjutan sedang dibicarakan dengan pelaksana proyek dan diberikan kepada korban," kata Iman dalam pesannya lewat WA. (x/udi)
Sumber: