Dukung Polri-TNI, GP Ansor Trenggalek Kecam Ricuhnya Ujuk Rasa di Jakarta

Dukung Polri-TNI, GP Ansor Trenggalek Kecam Ricuhnya Ujuk Rasa di Jakarta

TRENGGALEK - Rekapitulasi hasil pemilu serentak 2019 telah diumumkan oleh KPU Pusat. Paslon  nomor urut 1 Joko Widodo - Ma’ruf Amin memperoleh total suara 55,50 persen dan Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memperoleh total suara 44,50 persen. Dengan hasil ini, para tokoh masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Trenggalek, mengucapkan selamat kepada pemenang pemilu. “Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan wakil Presiden RI periode 2019-2024,” ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Trenggalek, Mohammad Izuddin Zakki, Jumat (24/5). Namun demikian, Izuddin Zakki menyesalkan adanya unjuk rasa di Jakarta yang berkaitan dengan hasil pemilu. Pihaknya mengecam, unjuk rasa itu berakhir ricuh dan menimbulkan banyak korban jiwa. Seharusnya, ketidakpuasan itu bisa dilakukan dengan menempuh jalur hukum. Bukan malah dengan turun ke jalan dan membuat keonaran. “Kami juga mengecam kejadian unjuk rasa di Jakarta yang dilakukan pada malam hari. Yang menimbulkan situasi yang tidak kondusif. Unjuk rasa yang tidak konstitusional, unjuk rasa yang diatasnamakan jihad,” papar dia. Untuk itu, Izuddin Zakki mengajak masyarakat tidak terpengaruh kejadian ujuk rasa di Jakarta, dan tetap mendukung Polri -TNI dalam melaksanakan tugas pengamanan selama pelaksanaan Pemilu 2019. Pihaknya juga meminta, agar masyarakat Kabupaten Trenggalek tetap menjaga persatuan di dalam kebhinekaan. “Marilah kita dukung Polri dan TNI dalam melaksanakan tugas pengamanan dalam rangkaian pelaksanaan pemilu 2019. Serta kami menghimbau kepada masyarakaat Trenggalek, untuk tidak melakukan kegiatan atau tindakan yang melawan hukum, atau inkonstitusional. Dan tetap menjalin kerukunan dalam kebhinekaan. Dan turut menjaga kondusifitas kamtibmas,” lanjut dia. Izuddin Zaki berharap masyarakat tetap dalam satu barisan, patuh hukum dan percaya kepada pemerintah. “Mari kita senantiasa satu barisan dengan ulil amri (pemimpin). Dengan pemerintah dan para ulama. Ulama selalu mengajarkan kebaikan dan beribadah. Ulama tidak mengajak demo turun ke jalan. Marilah kita semua patuh kepada peraturan pemerintah. Sekali lagi, kami mengapresiasi kepada Polri dan TNI yang telah melakukan tindakan humanis kepada pengunjuk rasa, dan menindak tegas para perusuh serta mengutuk para pelaku kerusuhan," pungkas dia. (mad/tyo)  

Sumber: