Penggali TPU Keputih Dianiaya Teman

Penggali TPU Keputih Dianiaya Teman

Surabaya, memorandum.co.id - Niat Susarmono, melerai teman-temannya yang sedang bertikai berakhir tragis. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih tersebut harus menjalani perawatan medis. Itu setelah dia menjadi pelampiasan emosi dua koleganya. Pria asal Jalan Medokan Semampir VI A tersebut mengalami luka cukup parah di wajahnya dan matanya hingga mengakibatkan korban tidak sadarkan diri. Parahnya lagi, hingga saat ini, Susarmono masih mengeluhkan gangguan penglihatan. Mata sebelah kanan pria 57 tahun itu bengkak dan tidak hentinya mengeluarkan darah segar. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Itu setelah korban didampingi beberapa saksi melaporkan peristiwa itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Sukolilo. "Benar, laporan sudah kami terima. Anggota masih berupaya memburu dua terduga pelaku," kata Kanitreskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin. Informasi dihimpun, kejadian berdarah itu bermula pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 16.30. Saat itu, korban dan Arief (teman korban, red), sedang merapikan batu dan pasir menggunakan gerobak. Dari kejauhan, dua terduga pelaku mendadak meminjam gerobak yang saat itu sedang digunakan Sumarsono dan Arief. Karena belum selesai bekerja, korban dan temannya merasa keberatan. Saat itu, saksi Arief dengan tegas menolak keinginan para terduga pelaku. Mendengar omongan Arief, para pelaku langsung berusaha menyerang Arief. Melihat hal tersebut, Sumarsono sontak melerai. Sayang, upaya Sumarsono membuat para pelaku semakin geram. Mereka lantas menghajar Sumarsono dengan menggunakan bambu. "Saat saya berusaha melerai, mereka (pelaku, red), mengambil bambu dan memukul punggung dan wajah saya. Ini kena mata," terang Sumarsono kepada petugas.(fdn/udi)

Sumber: