Ditangkap, Pengeroyok Anggota Satpol PP Ternyata Residivis

Ditangkap, Pengeroyok Anggota Satpol PP Ternyata Residivis

Surabaya, Memorandum.co.id - Setelah mendapatkan laporan pengeroyokan seorang anggota Satpol PP Surabaya, polisi akhirnya berhasil menangkap salah satu pelaku di rumahnya. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bubutan, AKP Bambang Prakoso membenarkan jika satu pelaku pengeroyokan telah diamankan ke Mapolsek Bubutan. "Sudah, satu orang (pelaku), di video yang membawa pisau," kata Bambang, Senin (4/1/2021). Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Bubutan, AKP Olloan Manulang menambahkan, pihaknya telah mengamankan pelaku di rumahnya Sabtu (2/1) pukul 18.00. "Iya kami telah menangkap seorang pelaku di rumahnya dan sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Olloan. Namun, Olloan enggan memberikan identitas pelaku pengeroyokan dengan alasan masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. "Pelaku anak punk dan juga pengamen," ungkap dia. Untuk motif dari pengeroyokan? Mantan Kanitreskrim Polsek Rungkut ini mengatakan, korban hanya salah tempat saja. Waktu itu, korban ini mengetahui para pelaku ini hendak tawuran. "Pelaku seorang residivis, kasus pencurian, baru keluar 2018 lalu," ungkap Olloan. Kemudian oleh korban dihampiri dan ditanya maksud dan tujuannya. Bukannya takut, pelaku dan teman-temannya malah mengeroyok korban. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sandi, anggota Satpol PP Surabaya bagian Tim Becak Air dan Covid 19 menjadi korban pengeroyokan puluhan pengamen di traffic light (TL) Demak, Bubutan, tepatnya di pasar ayam, Sabtu (2/1) sore. Merasa kalah jumlah, korban kemudian melarikan diri dengan meninggalkan motornya di lokasi kejadian. "Iya mas teman saya yang dikeroyok dari tim becak air dan covid," kata Minardi. Menurut Minardi, korban tidak apa-apa hanya saja helm warna biru yang dipakainya pecah dan perutnya sempat terkena pukulan pelaku. "Tidak ada luka,cuma helm pecah sedikit dan merasa perutnya kena pukul," beber Minardi. Sewaktu kejadian pengeroyokan, kata Minardi, korban usai melaksanakan tugas pengamanan di posko dan hendak kembali ke Kantor Satpol PP Surabaya, Jalan Jimerto untuk absen. Kemudian dia kebetulan berhenti di TL Demak dikira hendak mengobrak pengamen dan dikeroyok. Saat pengeroyokan terjadi, SD berhasil melarikan diri. (rio)

Sumber: