Diduga Korban Tawuran, Pelajar SMK Surabaya Tewas Bersimbah Darah di Jalan Tembaan
Surabaya, Memorandum.co.id - Seorang remaja ditemukan tewas penuh luka sabetan senjata tajam di Jalan Tembaan, tepatnya di depan Kantor Bank Nasional Indonesia (BNI), Jumat (27/11/2020) sekira pukul 04.53 WIB. Belum diketahui penyebab tewasnya korban MR (16), warga Jalan Gembong itu. Ada dugaan, korban tewas lantaran tawuran. Kini kasusnya ditangani Satreskrim Polrestabes Surabaya. Informasi yang dihimpun Memorandum.co.id menyebutkan, tidak ada yang mengetahui saat korban dikeroyok segerombolan pemuda. Tiba-tiba tubuh MR sudah ditemukan tergeletak di tengah jalan dengan luka di sekujur tubuhnya. Antara lain yakni luka robek di dada kanan, kaki, dan kepala. Korban yang diketahui berstatus pelajar SMK itu mengenakan kaos hitam lengan panjang dan celana pendek biru bertuliskan angka 23. Kejadian ini diketahui pengendara motor yang melintas di TKP, kemudian dilaporkan ke anggota Polsek Bubutan dan jajaran samping. Menurut keterangan tukang becak yang biasa mangkal di Jalan Tembaan, Warsito (57), dirinya mengetahui keadaan korban telah tergeletak di tengah jalan. "Saya takut mendekati korban sampai menunggu petugas datang," ungkap Warsito saat ditemui di lokasi kejadian. Setelah diidentifikasi petugas inafis, selanjutnya jenazah MR dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk visum. Selanjutnya dibawa pulang untuk dimakamkan di permakaman umum Rangkah pukul 13.30 WIB. Di tempat terpisah, usai pemakaman MR di Makam Rangkah, orangtua MR, Marsuli mengatakan, anaknya masih masih bekerja ngedrop barang bekas bersamanya di rumah hingga pukul 20.00 WIB. Setelah selesai, dia ganti baju, namun celana pendek yang dikenakannya tetap dipakai. Lantas meminta uang Rp 10 ribu kepada Marsuli. "Pukul 22.00, ibunya sempat mencarinya dan kata temannya korban berada di warkop dekat rumah," ujar dia. Sekitar pukul 00.00 WIB, korban juga sempat dicari melalui teman-temannya, masih terlihat di kampung. Marsuli tahu anaknya tewas saat berada di rumah dan hendak beraktivitas di rumahnya. Tiba-tiba datang teman-teman MR untuk memberitahu dan menunjukkan foto di HP. "Teman-temannya menunjukkan foto di HP-nya dan bertanya apakah benar ini anak saya, anaknya mbak Lis. Saya langsung kaget dan menuju TKP," jelas Marsuli. (rio)
Sumber: