Pengukuhan Guru Besar UB, Sekeluarga 3 Profesor, Kapolresta: Selamat

Pengukuhan Guru Besar UB, Sekeluarga 3 Profesor, Kapolresta: Selamat

Malang, Memorandum.co.id - Pengukuhan 2 Profesor di Universitas Brawijaya (UB) di gedung Widyaloka, Rabu (25/11/2020), sangat istimewa. Pasalnya, salah satu Profesor yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., MH, berada dalam keluarga Profesor, meskipun putra petani. Selain dirinya, dua saudara kandungnya yang juga Profesor adalah Prof. Dr. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag. Guru Besar Ilmu Hadist/Ketua MUI Kota Semarang dan Prof. Dr.  H. Abd. Halim Soebahar, MA, guru besar pendidikan Islam di IAIN Jember. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum sebagai Profesor aktif kelima dari Fakultas Hukum (FH), Profesor aktif ke-190 dari UB, serta Profesor ke-270 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB. Keberhasilan Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., MH,  mendapatkan ucapan selamat dari Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Dr Leo Simarmata melalui karangan bunga. Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Simarmata, S.sos,S.I.K,M.H, atas nama pribadi dan seluruh anggota kepolisian Polresta Malang Kota mengucapkan selamat dan sukses. Mengingat, selain sebagai guru, Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., MH teman berdiskusi Kapolresta. “Atas nama pribadi dan kesatuan, saya mengucapkan selamat dan sukses. Semoga dengan  dikukuhkan Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., MH menjadi Guru Besar di UB mampu membawa pembaruan di bidang hukum di Negara ini. Tidak terkecuali di Kota Malang," terang Kapolresta Malang Kota, Rabu (25/11/2020). Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., MH, lahir di Desa Tangsil Kulon, Tenggarang, Kabupaten Bondowoso. Menjadi enam bersaudara yakni Muhasshanah,  Moh. Erfan, Siti Halimah, alm., Abd. Halim,Moh. Fadli,  Zarkasyi, dan dua saudara meninggal ketika masih kecil, yakni Zamakhsyari dan Moh. Dhofir. Dari dari data yang diperoleh, kehidupan keluarga mereka saat masih di Desa Tangsil Kulon Kabupaten Bondowoso, orang tua mereka juga seorang kiai, petani, pegawai dan sekaligus sebagai guru. Sejak tahun 1942 alm KH Moh. Soebahar, ayah mereka, telah merintis Madrasah Diniyah. Sebagai kepala dan sekaligus gurunya. Tidak menerima gaji, nanum justru yang menggaji para guru. Gaji diambilkan dari hasil pertanian di sawah. Hasil pertanian sebagian besar memang diperuntukkan sebagai pengembangan pendidikan yang berbasis pesantren. Tidak hanya itu, alm KH M  Soebahar hanya mengenyam pendidikan sampai kelas IV di Madrasah Diniyah Sukorejo Kabupaten Bondowoso. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum lahir di Bondowoso, 1 April 1965. Ia menyelesaikan Pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Hukum UB, dan S3 di Universitas Padjadjaran, Bandung. Saat ini ia dikukuhkan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Hukum pada FH UB. (edr)

Sumber: