Kapolres RM Jauhari: Perlu Kolaborasi Tangani Bencana

Kapolres RM Jauhari: Perlu Kolaborasi Tangani Bencana

Probolinggo, Memorandum.co.id - Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari menekankan pentingnya kolaborasi dalam menanggulangi bencana. Seluruh stakeholder harus dapat siap siaga mengatasi ancaman bencana hidrometeorologi. Orang nomor satu di jajaran Polres Probolinggo Kota ini tak menampik, pemerintah memang harus segera hadir di tengah-tengah kejadian. Namun hal ini bukan berarti pemerintah berjalan sendiri dalam menghadapi bencana. "Harus berkolaborasi, harus bersama-sama. Harus bergotong royong untuk menganggulangi itu," kata AKBP RM Jauhari usai Apel Kesiapsiagaan Bencana Kota Probolinggo di halaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Senin (23/11/2020). Jauhari menyebutkan, ada tiga tahapan dalam penanggulangan bencana. Yakni, pertama pencegahan, kesiagaan/kedaruratan bencana, dan pascakejadian bencana. "Intinya, dalam menghadapi bencana Polres Probolinggo Kota sudah siap bersinergi. Seluruh personel tanggap bencana akan lebih banyak interaksi dan informasi. Dengan demikian dapat menyiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin dalam menanggulangi bencana," tandas Kapolres. Sementara itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin meminta semua masyarakat dan pemangku kepentingan di bidang pencegahan dan penanggulangan bencana di wilayah Kota Probolinggo harus mewaspadai bencana hidrometeorologi cuaca ekstrem dan anomali iklim yang diperkirakan terjadi pada awal musim hujan di akhir bulan November, awal Desember dan Januari 2021. "Hasil pemantauan potensi oleh BPBD Kota Probolinggo masih ada kawasan merah pada peta rawan bencana banjir. Kami mengimbau kepada masyarakat melalui RT/RW untuk segera melaksanakan kerja bakti di lingkungan masing-masing mulai dari rumah, selokan dan saluran drainase lainnya,” pinta Wali Kota. Tak hanya itu, Wali Kota meminta para petani agar residu pascapanen pada lahan pertanian dikelola dengan bijaksana dengan tidak ditumpuk di aliran sungai atau saluran lainnya. Selain itu, edukasi budaya sadar tentang bencana banjir dan angin puting beliung harus ditingkatkan agar masyarakat lebih siap dan siaga menghadapi bencana tersebut. Khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan puting beliung. “Sosialisasikan kepada masyarakat terkait upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana khususnya di masa pandemi Covid-19. Tentunya, dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi,” tandas Hadi Zainal Abidin. Lanjut Hadi Zainal Abidin, kepada seluruh instansi terkait, baik itu OPD di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo atau instansi vertikal. Seperti Polresta, Kodim, Zipur, BPBD, TAGANA, PMI, Dishub, Pol-PP Damkar, DLH, PU Perkim, dan Kesbangpol untuk bersama-sama dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana. “Tentunya, kita semua berharap, selalu berdoa agar Kota Probolinggo dan sekitarnya dapat terhindar dari segala musibah.Kami minta masyarakat melaporkan terjadinya kegawatdaruratan ke call center 112," tutur Wali Kota. Usai apel, Wali Kota Habib Hadi bersama Kapolresta AKBP RM Jauhari dan Kasdim O820 Probolinggo Mayor Inf. Meftah Puaddi mengecek kesiapan pasukan dan alat kebencanaan. Pengecekan di armada seperti motor, alat berat, mobil damkar, mobil polisi, mobil pemotong pohon dari DLH. Selain pasukan juga ada dapur umum Tagana dan tenda darurat beserta perlengkapannya. Sesuai peta rawan risiko rawan banjir di Kota Probolinggo, ada beberapa kelurahan di sejumlah kecamatan punya risiko tinggi bencana banjir. Seperti wilayah Kelurahan Sukabumi, Mangunharjo, Jati, Wiroborang, Sukoharjo, Jrebeng Kulon, Ketapang, Pilang dan Curah Grinting.(mhd/yud)

Sumber: