Pesan Terakhir

Pesan Terakhir

Itulah nasehat Swiss Society for Intensive Care Medicine (SGI) , ICU-nya Swiss, kepada pasien senior. ‘’Katakan apa pesan-pesan Anda, petugas kami akan merekamnya,’’ kata Thierry Furmeux, ketua SGI. Perekaman ini disarankan untuk dilakukan kepada pasien senior di atas 60 tahun yang terpapar Covid sekaligus punya kormobit, penyakit penyerta seperti gangguan pernapasan kronis, jantung, diabetes, ginjal, dan kanker. Untuk apa? ‘’Tentu saja agar keluarganya mengetahui pesan terakhirnya. Kedua, agar petugas medis juga gampang memberikan terapinya,’’ katanya. Thierry sadar nasehatnya ini bakal menuai protes, karena itu, sejak awal dia minta agar pasien dan keluarganya tidak tersinggung karena ini dimaksudkan untuk kebaikan pasien. ‘’Jangan salah paham. Terutama jangan menganggap ini sebagai tekanan agar pasien merelakan kamar tidurnya diisi orang lain, tidak. Tentu saja, kami mengharapkan kesembuhan pasien. Tapi, kami adalah petugas medis yang mengetahui resiko pasien. Daripada tidak memberikan pesan sama sekali, akan jauh lebih baik jika memberikannya. Jelas, bagi keluarga, jelas bagi petugas medis,’’ katanya. Benar, meski sudah dibentengi dengan kata-kata agar tidak salah paham, tetap saja, saran SGI menunai protes. ‘’Menurut kami, itu nasehat aneh. Dorongan yang sangat prematur dan berlebihan,’’ tulis pernyataan pers Pro Senectute Schwaeiz, kelompok Pro Lansia. Bagaimana menurut Anda? Kalau saya pribadi, tak ada jeleknya memberikan pesan-pesan terakhir, bahkan juga membahas kematian. Saya dan istri baru memberi tahu anak-anak kalau orang tuanya punya sertifikat lunas pengurusan jenazah yang dikelola Masjid Ummul Mu’minin Barata Jaya. Apa manfaatnya: agar anak cucu tidak terlalu repot nantinya. Sudah ada yang mengurus mulai memandikan, mengafani, menyalati, dan menguburkannya. Termasuk ambulan dan kuburannya di Keputih sana. Memberikan pesan-pesan terakhir juga penting jika untuk menyangkut tanggung jawab yang nanti bakal membebaninya jika dia sudah meninggal, misalnya untuk membayarkan hutang, untuk mengembalikan barang yang dipinjam, untuk melakukan perbuatan mulia misalnya membiayai anak yatim, membangun masjid, melanjutkan mengelola sekolah atau pesantren yang telah dirintis orang tuanya dan sebagainya. Nabi Muhammad bahkan mengumpulkan umatnya ketika memberikan pesan-pesan terakhirnya. Apa yang disampaikan? 1. Agar selalu mempedomani kitab suci Alquran dan sunnah-nya sebagai penuntun hidup ini agar tidak tersesat. 2. Agar senantiasa menyayangi yatim piatu, hamba sahaya, keluarga, kerabat, dan tetangga. 3. Tidak ada orang yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali hanya karena takwa dan amal sholehnya. 4. Agar senantiasa menegakkan salat, puasa, berzakat, dan haji jika mampu. Memang tidak enak membahas kematian. Tapi, jauh lebih tidak enak jika tak menyiapkannya, bekalnya dan pesan-pesan terakhirnya. Salam! Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Sumber: