Mondelez International Investasi Rp 190,5 Miliar di Jatim

Mondelez International Investasi Rp 190,5 Miliar di Jatim

Surabaya, Memorandum.co.id - Investor masih melirik Provinsi Jawa Timur sebagai wilayah potensial untuk pengembangan investasi. Terbaru, PT Mondelez International siap berinvestasi US$13 juta atau Rp 190,5 miliar yang disiapkan melalui proyek Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC). Menanggapi keseriusan ini, Maurizio Brusadelli, Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelēz International menggelar pertemuan secara virtual dengan gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. PCTC sendiri merupakan pusat penelitian kakao milik Mondelez International yang ke-12. PCTC diresmikan secara virtual oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Maurizio Brusadelli mengatakan, sebagai salah satu pengguna kakao terbesar di dunia, keberlanjutan pasokan kakao merupakan kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Mondelēz International di kawasan Asia serta di seluruh dunia. “Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, " tegas Maurizio Brusadelli. Lanjut Maurizio Brusadelli, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat. "Yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan," ungkap Maurizio. Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, masuknya investasi PCTC ke Jatim ini sejalan dengan program yang sedang digencarkan Pemprov Jatim. Yakni tanam, petik, olah, kemas dan jual dari sektor pertanian/perkebunan. “Visi misi Pasuruan Cacao Techincal Centre ini sejalan dengan program yang kami bangun sehingga ini bisa jadi satu kesatuan. Kami sangat bahagia sekali Mondelez mengambil keputusan untuk membuat PCTC di sini, karena ini bagian dari penguatan kami,” kata Khofifah Indar Parawansa. Dia menjelaskan, di Jatim terdapat sejumlah sentra tanaman kakao dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya, di antaranya seperti di perkampungan coklat di Blitar, Madiun, Jember serta Mojokerto. “Kami Pemprov Jatim mendukung sekali apa yang sudah diinisiasi Mondelez International, kami berharap ini dapat mendorong peningkatan produktivitas kakao petani, dan mempercepat pemulihan ekonomi dan kesejahteraan Jatim melalui pendampingan,” imbuhnya. Khofifah mengakui meski Jatim sangat cocok ditanami kakao tetapi produktivitasnya masih rendah. Produktivitas tanaman kakao dalam negeri saat ini hanya sekitar 0,8 ton per hektar. Untuk itu, keberadaan PCTC diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani kakao Jatim dengan teknologi inovasi yang dimiliki. (day)

Sumber: