Self-healing Tahajud

Self-healing Tahajud

Oleh: Ali Murtadlo Bagaimana rapot kesehatan Anda hari ini? Seminggu ini? Sebulan ini? Setahun ini? Sehat wal afiyat? Tidak ada keluhan sama sekali? Pusing pun tidak. Masuk angin tidak pernah. Pencernaan tak pernah terganggu. Gula baik-baik saja. Jantung normal, ginjal baik. Begitu juga livernya. Perfect sekali. Apa resepnya? Pada saat yang sama, ada yang selalu mengeluhkan pusing. Vertigonya tiap bangun tidur kambuh. Kena angin sebentar saja masuk angin. "Saya kalau ada gerakan putar-putar, vertigo kumat Pak," kata teman yang lama tak muncul senam memberi alasan. Saya membatin begini: mengapa justru tidak berlatih pelan-pelan agar vertigonya pun hilang pelan-pelan. Ada yang berfisik dan berkesehatan prima, tapi ada juga yang gopok, gampang sakit. Apa yang membedakan? Self-healing. Ada orang yang sangat care terhadap dirinya, pola hidupnya, pola makannya, olah raganya, istirahatnya. Ada juga yang sembrono. Self healing adalah penyembuhan diri oleh kita sendiri karena berhasil menyelaraskan soul, mind, and body. "Kebanyakan penyakit diakibatkan pertahanan tubuh yang lemah, imunitas yang rendah karena tersumbatmya jiwa, pikiran, dan badan. Tugas kita sehari-harinya menjaga ketiganya harmoni, selaras, tak ada blokade satu sama lain," kata master Zhi Gang Sha di blognya. Manfaat self healing menurut Zhi Gang Sha: 1. Menyehatkan spiritual 2. Menyehatkan mental 3. menyehatkan emosional 4. Menyehatkan fisik 5. Meremajakan fisik dan jiwa 6. Mencegah sakit 7. Bisa menambah panjang umur. Umat Islam punya self healing yang dahsyat. Namanya tahajud. "Tahajud adalah meditasi tingkat tinggi," kata Prof Dr Moh Sholeh yang memperoleh doktornya dari FK Unair dengan penelitian 51 siswa Kelas 1 SMA Hidyatullah. "Mereka diminta tahajud tiap malam lalu diteliti darahnya sebulan sekali," kata Guru Besar UINSA Surabaya yang sembuh dari kanker kulitnya juga karena tahajud ini. Tahajud, menurut Sholeh, membuat otak melepaskan seritonin, beta endorsin, dan melatonin. "Produksi ketiganya oleh otak itulah yang membuat kita merasa tenang, feeling good dan happy," katanya. "Itulah yang membuat homeostatis terjaga. Itulah yang menyebabkan pelaku tahajud dijauhkan dari pusing-pusing karena hipertensi, hipotensi, kolesterol hilang," katanya. Ada syaratnya? "Tahajudnya harus benar. Jangan tahajud karena minta jabatan. Itu akan datang sendiri jika tahajudnya benar. Tahajudnya seperti Nabi. Meski kadang hanya dua rakaat dan satu rakaat witir. Tapi, dilakukan dengan khusyuk berjam-jam. Bayangkan surat yang dibaca Al Baqarah, Al Imron, An Nisaa. Rukuknya lama, i'tidalnya lama, sujudnya lama, iftirasnya lama," katanya. "Tahajud itu yang penting bukan kuantitasnya, tapi koneksnya kepada Allah. Bisa komunikasi intens. Sadar sesadar-sadarnya sedang menghadap Allah," kata Sholeh yang sering diundang kemana-mana untuk memberikan pelatihan terapi shalat tahajud untuk self healing ini. Ibadah dapat. Sehat dapat. Nikmatnya beragama. Salam! Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Sumber: