ITS Launching Intelligent Boat

ITS Launching Intelligent Boat

Surabaya, memorandum.co.id - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meluncurkan salah satu karya inovasi anak bangsa berupa kapal pintar yang diberi nama Intelligent Boat (i-boat) di PT Galangan Kapal Madura, Bangkalan, dan disiarkan secara live di channel youtube ITS, Selasa (29/9/2020). Disampaikan Rektor ITS Mochammad Ashari, bahwa Indonesia sebagai bangsa maritim dengan jumlah pulau sekitar 17 ribu lebih dan dengan luas wilayah perairan sebesar 3,25 juta km persegi, maka peranan angkutan laut sangat vital sebagai pemersatu bangsa. "Tanpa transportasi laut yang efisien-efektif dan memenuhi aspek keselamatan pelayaran maka dapat dipastikan muncul persoalan distribusi logistik, dan selanjutnya akan diikuti persoalan pemerataan pembangunan terutama di daerah kepulauan," ujar Ashari. Selain aspek efisiensi dan efektivitas, sambung Ashari, aspek lain yang wajib dipenuhi dalam dunia transportasi laut adalah keselamatan awak kapal dan penumpang serta perlindungan lingkungan laut. "Hal ini telah ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization) dan juga telah dimasukkan dalam Undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran," jelas Ashari. Ashari juga mengatakan, bahwa dengan kondisi laut yang bergelombang terutama di saat cuaca buruk, kapal sebagai kapal pengangkut logistik dan kapal penolong (rescue boat) harus mempunyai kendali operasional yang berbasis lingkungan serta otomatis dan autonomous. "Perahu ini berfungsi untuk rescue di mana kondisi darurat seperti bencana, mengirim atau menjemput orang ke kapal, dan mengirim logistik. Perahu tanpa awak I-Boat dilengkapi dengan GPS, kamera, serta artificial intelligence, " ujar rektor Perahu tanpa awak I-Boat ini 100 persen murni karya anak bangsa yang dibuat oleh rekan-rekan yang bekerja sama dengan dosen melalui riset. Ashari berharap agar I-Boat bisa digunakan secara komersil. "Semoga peluncuran I-Boat ini bisa mempercepat Indonesia untuk segera bangkit dari pandemi dan menjadi pusat poros maritim," pungkas Ashari. (mg1/mg2/fer)

Sumber: