Rapid Test Anak Nongkrong di Taman Apsari, 8 Orang Reaktif

Rapid Test Anak Nongkrong di Taman Apsari, 8 Orang Reaktif

Surabaya, memorandum.co.id - Anak muda yang nongkrong di sekitar Taman Apsari di rapid test massal, Sabtu (19/9) malam. Agar mereka tidak kabur, beberapa akses keluar ditutup petugas. Ini berawal saat Wali Kota Tri Rismaharini melihat warga yang bergerombol di sana. Tepat di sisi barat Taman Apsari, dia pun turun dan meminta jajarannya untuk menutup setiap sisi jalan. Sebab, dia akan melakukan rapid tes mendadak di area tersebut. Mobilnya pun dibuat untuk menutup jalan sisi barat. Beberapa mobil kepala dinas pun diminta untuk menutup setiap sisi jalan. Akhirnya, setiap sisi jalan dibuntu dan anak-anak muda yang nongkrong itu tidak bisa keluar. “Ayo Satpol dan Linmas ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid dulu,” kata Wali Kota Risma kala itu. Sontak para anak muda itu kaget dan bahkan ada yang berusaha kabur. Namun, karena setiap sisi jalan sudah ditutup dan dijaga oleh Satpol dan Linmas, akhirnya mereka tidak bisa keluar dan mereka pun hanya bisa pasrah untuk dilakukan rapid tes. Tak lama kemudian, kursi duduk untuk warga antri dan meja-meja untuk rapid tes tiba di lokasi. Bahkan, para petugas medis dengan baju hazmat lengkap tiba di lokasi. Muda-mudi yang nongkrong itu akhirnya diminta duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya. Ratusan anak muda itu pun antri untuk dilakukan rapid tes massal. Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan bahwa sebenarnya sasarannya malam ini bukan di Taman Apsari. Namun karena melihat di sekitar Taman Apsari itu banyak anak muda yang nongkrong dan bergerombol, akhirnya rapid tes mendadak itu digelar di tempat tersebut. Ia juga memastikan bahwa ratusan anak muda itu dilakukan rapid tes. Jika ditemukan ada yang reaktif, langsung dilakukan tes swab dengan mobil PCR yang telah disediakan di sisi selatan Taman Apsari. “Jadi, bagi yang reaktif, langsung kami tes swab dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi,” kata dia. Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa operasi mendadak semacam itu akan terus dilakukan di Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Ini akan terus kami gelar demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya. Sementara itu, Amrullah, warga Wonocolo yang saat itu ikut rapid tes mengaku kaget ketika tiba-tiba Wali Kota Risma datang dan langsung digelar rapid tes. Ia pun mengaku tidak bisa kabur karena memang semua sisi jalan sudah ditutup dan dijaga anggota Satpol dan Linmas. “Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. Saya sih mendukung karena ini memang demi kebaikan,” kata dia pasrah. Hingga pukul 23.00 WIB, rapid tes itu masih berlangsung dan sementara ini sudah sekitar delapan orang yang hasilnya reaktif dan langsung dilakukan tes swab. Bahkan, di lokasi masih dilakukan blokade jalan, sehingga warga atau anak muda yang mau kabur tidak akan bisa. Sedangkan bagi warga yang sudah rapid tes, langsung diperkenankan pulang. (udi/gus)

Sumber: