Emosi Tak Diberi Uang, Sabetkan Golok ke Pelaku
SURABAYA - Polisi mendapatkan fakta terbaru terkait kasus mutilasi yang menimpa Budi Hartanto (28), yang mayatnya dimasukkan koper tanpa potongan kepala pada awal April. Korban ternyata menjalin asmara dengan seorang tersangka utama, Aris Sugianto. Keduanya merupakan pasangan sesama jenis alias gay. Aris mengaku, jika dia sudah melakukan hubungan badan sebanyak empat kali dengan Budi. Hingga akhirnya, ia dan Azis Prakoso sepakat menghabisi Budi Hartanto. "Korban dan tersangka (Aris, red) adalah sepasang kekasih sesama jenis. Mereka kenal dari aplikasi gay bernama hornet sejak lebaran 2018 lalu," terang Wakapolda Jatim Brigjenpol Toni Harmanto, Senin (15/4). Dipaparkan Toni, dalam hubungan asmara itu, korban bertindak sebagai laki-laki. Kebiasaannya, setelah melakukan hubungan intim, Aris kerap memberikan sejumlah uang sesuai yang diminta korban semisal saat kejadian pembunuhan tersebut, Budi meminta uang Rp 100 ribu. "Saat kejadian setelah berhubungan, ternyata tersangka tidak memberi uang ke korban (Budi, red). Dari situ, korban marah dan terjadi pertengkaran hingga berujung ke pembunuhan," imbuh Toni. Aksi keji itu bermula ketika korban dan Aris bertemu dan berhubungan badan di sebuah warung di kawasan Jalan Surya, Kediri. Di tempat tersebut, ternyata Aris ditemani Azis. Seperti biasa, usai berhubungan badan, Budi lalu meminta uang kepada tersangka. Karena Aris saat itu tidak memiliki uang sepeserpun, dia berinisiatif untuk utang ke Azis. Sayangnya, Azis kebetulan juga tidak memiliki uang. Merasa dipermainkan, Budi tidak terima dan naik pitam hingga keduanya cekcok. Azis yang tidak ingin keributan itu didengar orang lain, lalu menegur Aris dan Budi. Bukannya berhenti, pertengkaran keduanya semakin menjadi-jadi. "Saya khilaf dan tanpa sadar menampar korban sambil bilang itu urusan kamu, bukan urusan kami," kata Azis. Geram dan tidak terima ditampar, Budi yang merupakan guru honorer bergegasa masuk ke warung dan mengambil senjata tajam jenis golok. Korban berusaha menyabetkan sajam itu ke Azis. Tapi usahanya malah berakhir petaka. Azis yang saat itu juga emosi berhasil merebut sajam dari tangan Budi. Dengan membabi buta, Azis berkali-kali membacok tubuh korban hingga meregang nyawa. Menyadari Budi tewas, Aris lalu berinisiatif untuk mengambil koper milik orang tuanya di rumah. Untuk mengelabui ibunya, Aris berdalih akan menjual barang tersebut ke seseorang. "Usai membawa koper ke warung, kedua tersangka berupaya memasukkan tubuh korban ke koper tersebut. Karena tidak cukup, Aris membujuk Azis untuk memenggal kepala korban secara bergantian," ucap Toni. Setelah kepala dan tubuh Budi terpisah, pelaku segera memasukkan tubuh korban ke dalam koper dan kepalanya dibungkus tas kresek hitam. Secepatnya koper yang berisi tubuh korban dibuang ke wilayah Blitar dan kepalanya dipendam di wilayah Kediri," terang Dirreskrimum Kombespol Gupuh Setiyono yang mendampingi Wakapolda Jatim. (fdn/nov)
Sumber: