Dongkrak Ekonomi Masyarakat Hadapi Revolusi Industri 4.0, Perpustakaan Unair Bedah Buku Marketing Iblis

Dongkrak Ekonomi Masyarakat Hadapi Revolusi Industri 4.0, Perpustakaan Unair Bedah Buku Marketing Iblis

Surabaya, memorandum.co.id - Oandemi Covid-19 telah mempengaruhi revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah perubahan zaman pada generasi keempat yang mengacu pada revolusi teknologi yang secara mendasar mampu mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Dalam arti kata lain, perkembangan teknologi menjadi penggerak utama pada era ini. Dampak perubahan zaman tersebut juga mempengaruhi perubahan perekonomian dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia yang sedang bergerak menuju ekonomi digital yang diklaim mampu membawa pada kemakmuran yang berkesinambungan. Perpustakaan Universitas Airlangga (Unair) menggelar bedah buku "Market Iblis: Menguak Strategi Marketing Dari Dunia Lain" yang di tulis oleh Dr. Gancar C. Premananto. Bedah buku disiarkan secara langsung dari akun Instagram @unairlibrary pada Sabtu (22/8) pukul 10.00 WIB. Humas perpustakaan Unair, Siti bertanya-tanya, kenapa menggunakan nama iblis yang notabenenya adalah suatu hal yang negatif dan terkesan mengerikan. Kenapa harus belajar dari apa yang dilakukan oleh iblis? Kepala Magister Manajemen FEB Unair, Dr. Gancar C. Premananto membeberkan, pembahasan tentang pemasaran itu banyak, hanya sebatas pada pemasaran produk dan jasa. Sebenarnya iblis sudah melakukan strategi pemasaran jauh sebelum manusia ada. Sehubungan dengan itu, Gancar menyimpulkan bahwa persuasi aktivitas pemasaran pertama dilakukan oleh iblis dengan efek yang luar biasa, padahal produknya negatif sehingga penting untuk mempelajari strategi pemasaran dari iblis. "Kita harus berani belajar dari apapun. Don't judge the book by it's cover. Kalau kita tidak mempelajari strategi iblis, padahal kita adalah target pasarnya juga maka akan bahaya. Ada juga beberapa strategi yang bisa kita adopsi untuk praktik berbisnis, jadi tidak semua hal tentang itu negatif," jelas Gancar. Materi pemasaran yang dilakukan iblis menjadi seru dibahas dan didiskusikan mengingat sangat jarang didiskusikan bagaimana aktivitas yang sifatnya ghaib diaplikasikan dalam bisnis riil. Dalam pembahasan materi, Iblis memiliki optimisme dan compatative advantage dalam memasarkan produknya. Iblis juga melakukan riset, analisis SWOT, menjalankan bauran pemasaran, dan strategi kemasan indah. Iblis juga mengerahkan semua cara dan sumber daya untuk mempersuasi konsumennya. Berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0, telah menjadi bukti juga bahwa Iblis dengan tenaga penjualan dari bangsa jin dan manusia, tetap bisa survive di segala jaman, dari sebelum jaman Nabi Adam hingga masa milenial ini, yang menunjukkan Iblis memiliki kompetensi untuk beradaptasi dengan kemajuan industri. Namun di luar pemasaran Iblis, juga disampaikan perlunya pemasaran spiritual agar menjadikan bisnis lebih berkah. Inti dari pembahasan yang dilakukan adalah perlunya pembelajar bisnis belajar dari apapun di sekitar kita untuk menjadi ilmu. (mg1)

Sumber: