PDIP Jatim Beri Surat Pengantar untuk Gus Hans Daftar ke DPP
Surabaya, Memorandum.co.id -Isu yang beredar Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mendaftarkan diri sebagai Bacawawali di DPP PDIP memang fakta. Pantauan Memorandum di lokasi halaman parkir Gedung DPD PDIP Jatim, Jumat (21/8) malam terlihat kendaraan mobil sedan Marcedes berwarna putih milik Gus Hans. Gus Hans terlihat memakai baju koko berwarna putih turun dari lantai 2 Gedung DPD PDIP bersama Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bidang Pemilu Deni Wicaksono beserta anggota DPD PDIP lainnya. Deni Wicaksono menyampaikan, bahwa kedatangan Gus Hans ingin melakukan proses pendaftaran di DPP melalui DPD. "Yang jelas di DPD sudah menutup pendaftaran. sesuai perintah DPP, kami hanya bisa surat pengantar kepada bakal calon (Gus Hans, red) untuk melakukan pendaftaran di DPP," kata Deni Wicaksono usai menemui Gus Hans di ruang kerjanya. Terkait injury time atau selang sehari waktu pendaftaran di DPP, Deni Wicaksono menjelaskan, bahwa pendaftaran bakal calon nama Gus Hans di terima atau tidak sudah menjadi kewenangan DPP. "Kebetulan surat pengantarnya ada di Batu, Malang. Ketua dan sekretaris ada di sana semua. Mangkanya Gus Hans langsung berangkat ke sana untuk mengambil surat tersebut," ungkapnya. Deni menegaskan, tidak ada kata terlambat, selama rekomendasi belum dikeluarkan DPP. "Intinya semuanya kita serahkan ke DPP yang berhak menentukan dan apapun bisa terjadi," tandasnya. Gus Hans mengatakan, kedatangan dirinya ke DPD PDIP hanya safari politik silaturahmi saja "Melihat perkembangan dinamika politik di Surabaya. Saya ke sini hanya silaturahmi dengan DPD PDIP," ucap Gus Hans kepada Memorandum. Soal pendaftaran di DPP sudah hampir ditutup, Gus Hans mengaku, pihaknya tidak tahu, namun untuk mekanisme berada di DPP yang akan mengatur semua. "Intinya saya tidak mau mengatakan merasa peluang terbuka di DPP. Justru nanti keluarnya klaim. Kita lihat saja perkembangannya, yang jelas kita sudah berikhtiar bagaimana caranya harus ada kader Nahdliyin yang ikut berlaga," terangnya. Menurutnya, di kontestasi Pilkada Surabaya belum ada dari Nahdliyin menjadi Bacawali dan Bacawawali yang diusung dari parpol. "Bakal calon Nahdliyin tidak ada, kalau yang ngaku-ngaku Nahdliyin banyak. Bahkan banyak sekali kaleng roti, tapi isinya rengginang," pungkasnya.(why/gus)
Sumber: