Dorong Investasi di Tengah AKB, Walikota Malang Apresiasi BPF Tower
Malang, memorandum.co.id - Malang sepertinya tetap menjadi primadona pengembangan bisnis investasi perdagangan berjangka yang diharapkan mampu mendorong pergerakan ekonomi di tengah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Geliat aktivitas bisnis ini salah satunya ditandai dengan peresmian BPF Tower oleh Walikota Malang, Sutiaji yang disaksikan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi, Pimpinan PT BPF (Bestprofit Futures) cabang Malang Andri, Selasa (18/8). Sutiaji mengapresasi inovasi berdriinya BPF Tower untuk pengembangan bisnis investasi perdagangan berjangka ini. "Literasi masih rendah tapi tapi investasi cukup tinggi," katanya. Potensi investasi di Kota Malang ini cukup besar sehingga perlu memberikan edukasi yang baik pada masyarakat sehingga dapat menggerakkan investasi. Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Sahudi menyampaikan, BPF Tower ini dapat mengembangkan usaha PT BPF sebagai anggota perusahaan pialang berjangka yang terdaftar resmi di Bappebti. "Semoga layanan pada nasabah menjadi lebih baik dan dapat memebrikan edukasi mengenai perdagangan berjangka komoditi," katanya. Sahudi mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi berjangka. "Masyarakat harus hati-hati, perlu waspada dan jangan mudah percaya dengan perusahaan berjangka. Yang illegal itu yang tidak ada kantornya," terangnya. Pimpinan PT BPF cabang Malang, Andri menyampaikan, keberadaan BPF Tower ini untuk meningkatkan kenyamanan iklim investasi di Kota Malang dengan dilengkapi fasilitas ruang training yang dapat menampung sekitar 500 orang. "Harapannya kehadiran BPF Tower ini agar dapat menjaga kenyamanan dalam melakukan transaksi berjangka," terangnya. Ditargetkan, dalam kurun waktu liam tahun mendatang melalui BPF Tower akan leahir sebanyak 1.000 wakil pialang berjangka yang tentunya akan memebrikan kontribusi terhadap peningkatkan perekonomian. Disampaikan, PT BPF cabang Malang ini memiliki transaksi terbaik setelah Jakarta, bila dibandingkan dengan cabang lainnya. Ini sebagai tolok ukur potensi investasi wilayah Malang cukup besar. (*/ari)
Sumber: