Rekom Gerindra ke BHS Belum Final
Rahmat Muhajirin: Sidoarjo, Memorandum.co.id - Partai Gerindra masih dimungkinkan untuk merevisi surat rekomendasi yang telah diberikan kepada Bambang Haryo Soekartono (BHS) sebagai calon Bupati Sidoarjo dalam Pilkada 9 Desember mendatang. “Gerindra pasti akan realistis. Kalau memang memungkinkan untuk W-1 maka kita akan usung Pak BHS yng sudah mendapatkan rekom untuk mencari pasangan,” kata kader Partai Gerindra yang kini duduk di Komisi III DPR RI, Rahmat Muhajirin. Sebaliknya, jika yang lebih memungkinkan untuk memenangkan kontestasi Pilkada Sidoarjo tersebut adalah W-2, maka paslonnya juga sudah ada dan telah siap dipentaskan lantaran sudah memiliki pasangan. Yakni Nur Ahmad Syaifuddin dari PKB dan Mimik Idayana yang merupakan kader Gerindra. Terkait hal itu Dewan Pimpinn Cabang (DPC) Gerindra juga sudah melaporkannya ke jenjang organisasi yang ada di atasnya, baik ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Timur maupun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta. Ia yang dihubungi melalui WA-nya, Rabu (29/7) menjelaskan sikap realistis itu mutlak harus dilakukan mengingat partai besutan Prabowo Subianto itu hanya bermodalkan 7 kursi yang berarti butuh teman koalisi sebagai syarat utama mendaftarkan diri ke KPU Sidoarjo. Sikap ini sudah ditunjukkan oleh Prabowo sendiri usai kontestasi Pilpres lalu yang menerima jabatan Menteri di kabinet Jokowi agar tetap bisa membangun negara serta mengabdi pada bangsa dan rakyat Indonesia. Lantaran itulah ia menandaskan bahwa rekom yang sudah berada di tangan BHS masih belum final. “Yang dipegang pak BHS saat ini hanya rekom untuk mencari pasangan calon. Dan masih belum final,” tandas Rahmat Muhajirin. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hingga kini BHS belum menentukan siapa calon pendampingnya dalam Pilkada mendatang. Ia hanya menyebut ada beberapa kriteria calon wakil bupati yang dikehendakinya. Meski begitu sudah ada beberapa nama tokoh, termasuk dari PKB yang sudah berkomunikasi dengannya. Salah satunya adalah Sullamul Hadi Nurmawan, anggota Komisi A yang juga pernah menjadi Ketua DPRD Sidoarjo. Sementara itu BHS yang dihubungi melalui WA-nya, Rabu (29/7) menyatakan belum bersedia memberikan tanggapannya terkait hal ini. “Karangan dia. Apa ada beritanya?,” tanya BHS balik. Dan sampai berita ini ditulis, BHS belum memberikan jawaban apapun meski pesan yang disampaikan sudah terbaca.(lud/jok)
Sumber: