Bahaya Minuman Kemasan, Faktor Utama Usia Dini Terkena Sakit Ginjal
minuman kemasan jadi favorit anak usia dini yang berdampak buruk bagi kesehatan--pixabay
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Bagi banyak anak, minuman kemasan yang manis sudah menjadi pilihan favorit untuk mereka.
Selain memiliki rasa manis, minuman kemasan dianggap memiliki tampilan yang lebih menarik, namun dibalik itu semua ternyata menyimpan ancaman buruk bagi kesehatan, terutama untuk fungsi ginjal pada anak usia dini.
Dilansir dari situs resmi Pemerintan Kabupaten Sumedang, kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Aan Sugandi menjelaskan bahwa Hemodialisa atau cuci darah di rs (RSCM) tergolong masih tinggi dikalangan anak di bawah 18 tahun.
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan, Manfaat Konsumsi Air Lemon Setiap Pagi

Mini Kidi--
Kondisi ginjal pada anak usia dini tergolong dalam tahap perkembangan, apabila terlalu sering mengonsumsi minuman tinggi gula, pengawet, hingga pewarna buatan semakin membuat kerja ginjal meningkat sehingga dapat menyebabkan kerusakan.
Minuman kemasan seperti teh manis, minuman soda, atau jus instan mengandung kadar gula berlebih yang dapat meningkagkan resiko obesitas, dan diabetes pada anak apabila dikonsumsi terlalu banyak.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Tips Kesehatan dari dr. Tirta Jika Terpaksa Harus Begadang
Selain itu, kandungan pengawet yang digunakan untuk memperpanjang masa produk juga berpotensi menumpuk di tubuh, fungsi ginjal yang awalnya menyaring zat racun, lama-kelamaan mengalami penurunan.
Tak hanya faktor konsumsi saja, gaya hidup pada anak seperti era modern yang kirang aktif ternyata semakin memperparah kondisi tubuh.
Tubuh yang jarang gerak membuat metabolisme melambat, sehingga zat sisa sulit dibuang melalui urin.
BACA JUGA:Segudang Manfaat Air Rebusan Daun Pandan untuk Kesehatan
Sebagai upaya pencegahan, dianjurkan orang tua memberikan imbauan kepada anak untuk membiasakan minum air putih karena dapat membantu kinerja ginjal dan menyaring zat racun dalam tubuh
Artikel ini ditulis oleh Cahya Fitra Sava Ardhiani, Mahasiswa Magang di Memorandum
Sumber:



