PSI Surabaya Minta Tarif RS Swasta Non-Rujukan Tak Memberatkan Warga

PSI Surabaya Minta Tarif RS Swasta Non-Rujukan Tak Memberatkan Warga

Surabaya, Memorandum.co.id - Di masa pandemi covid-19 ini, masyarakat masih mengeluhkan ketersediaan kamar di rumah sakit (RS) seluruh Surabaya yang semakin terbatas. Keluhan itu juga dipicu biaya perawatan RS swasta non-rujukan yang cukup tinggi hingga mencapai ratusan juta rupiah. Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya, William Wirakusuma meminta agar RS swasta non-rujukan tidak menetapkan tarif yang tinggi kepada pasien. “Warga melalui aduan Fraksi PSI bahwa di RS swasta non-rujukan biaya perawatan per hari sangat mahal," kata William, Selasa (23/6/2020). Terkait data covid-19, Ketua Fraksi PSI tersebut berharap justru RS swasta non-rujukan mau membantu Pemerintah dengan menyediakan tempat-tempat perawatan tambahan dengan biaya terjangkau. Mengingat, ketersediaan ruang perawatan di Surabaya sudah mulai menipis. William pun memohon kepada semua pihak RS swasta non-rujukan untuk tidak memberatkan warga dengan biaya yang tinggi, karena ketersediaan kamar di RS semakin sedikit. “Ada warga berkeluh-kesah tentang biaya perawatan ibunya yang mahal sekali di salah satu RS swasta non-rujukan di Surabaya. Dan terpaksa dirawat di sana karena RS lainnya penuh. Warga keluhkan biayanya sangat tinggi," ungkap dia. William berharap, seluruh komponen masyarakat Surabaya bergotong-royong bersama-sama melawan wabah ini. Warga pun diminta tetap harus patuh protokol kesehatan dengan ketat dan menjaga kesehatan. “Kapasitas rumah sakit semakin terbatas, mari kita menjaga diri supaya kasus positif tidak semakin bertambah. Rumah sakit mulai penuh. Mari sama-sama berjuang untuk kota ini,” pungkas dia.(why)

Sumber: