Polres Probolinggo Kota Antisipasi Gelombang Santri Balik ke Ponpes

Polres Probolinggo Kota Antisipasi Gelombang Santri Balik ke Ponpes

Probolinggo, Memorandum.co.id - Polres Probolinggo Kota menyiapkan sejumlah langkah penegakan protokol kesehatan menjelang kepulangan dan kembalinya santri ke masing-masing pondok pesantren yang ada di Kota Probolinggo. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan physical distancing dalam masa Pandemi Covid-19. Hal tersebut ditegaskan Wakapolres Probolinggo Kota, Kompol Teguh Santoso dalam rakor persiapan kembalinya santri ke Pondok Pesantren se-Kota Probolinggo dalam masa pandemi Covid 19 di Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (9/6/2020). “Masa pandemi Covid-19 ini kita harus berpikir ubnormal, jangan sampai berpikir normal seperti yang dulu. Kita sekarang harus sesuai protokol kesehatan. Jangan sampai terjadi cluster-cluster yang baru dengan adanya santri kembali ke pondok. Maka dari itu kita semua wajib sesuai protokol kesehatan," ucap Teguh Santoso. Tak hanya itu, kata Teguh Santoso, para pengurus ponpes juga perlu mengetahui terkait penyemprotan ke orang, bahwa yang disemprotkan bukan disinfektan namun yang benar adalah cairan antiseptic. "Polres Probolinggo berharap kepada seluruh pengurus ponpes se-Kota Probolinggo agar memenuhi standart protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus covid 19 dan mencegah munculnya kluster-kluster baru di Kota Probolinggo," tandasnya. Sementara itu, Asisten Pemerintahan Kota Probolinggo, Paeni Efendi mengatakan, saat ini sudah ada yang menjadwalkan para santri masuk atau kembali ke pondok pesantren. "Ponpes yang menjadwalkan para santrinya masuk nantinya akan dibantu terkait penyemprotan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo," ucapnya. Paeni Efendi berharap, Ponpes yang ada di Kota Probolinggo agar menjadi Ponpes yang tangguh dalam menghadapi pandemi Covid 19, yaitu dengan cara melaksanakan semua kegiatan sesuai protokol kesehatan seperti physical distancing. “Terkait protokol kesehatan semua dari kesadaran masing-masing dan semua berawal dilakukan di rumah kemudian dilanjutkan di luar. Dan yang paling utama adalah memakai masker, karena bertujuan untuk meminimalisir penyebaran covid 19,” terang Paeni Efendi. Terpisah, Kepala Kementerian Agama Kota Probolinggo, Mufi Imron Rosadi mengatakan, tidak ada yang bisa menghalangi kembalinya santri ke ponpes, karena ponpes itu milik kyai dan santri semua kembali untuk menuntut ilmu. "Semua harus tetap sesuai protokol kesehatan. Walikota Probolinggo mempunyai kebijakan agar kembalinya santri nantinya pengantar atau orang tua dilarang masuk kedalam ponpes dan dilarang bersalaman," pungkasnya.(mhd/yud)

Sumber: