Ngawi Krisis Air, 12 Juta Liter Kurang per Hari

Ngawi Krisis Air, 12 Juta Liter Kurang per Hari

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ngawi, Pipit Dwi Herlina.--

NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Kabupaten Ngawi menghadapi ancaman serius krisis air bersih.

Data terbaru menunjukkan, kebutuhan air bersih harian di daerah ini mencapai 91 juta liter, namun pasokan yang tersedia jauh dari cukup. Kekurangan air bersih tercatat mencapai 12 juta liter per hari, memicu kekhawatiran akan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.

BACA JUGA:Antisipasi Krisis Air Bersih, Kapolres Bangkalan Resmikan Bansos Sumur Bor di Desa Bungkeng


Mini Kidi--

Menurut Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Ngawi, Pipit Dwi Herlina, total kebutuhan air bersih di Ngawi dihitung berdasarkan rata-rata 100 liter per orang per hari untuk 910.000 jiwa penduduk.

"Jadi rata-rata kebutuhan air bersih di Ngawi mencapai 91 juta liter per hari," jelasnya.

BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Surabaya Utara, Warga Terkendala Status Lahan, DPRD Desak Pemkot Turun Tangan

Namun, pasokan yang ada saat ini, yang berasal dari jaringan pedesaan, perkotaan, SPAM, PDAM, dan sumur masyarakat, baru mencapai 78 juta liter per hari. Angka ini mencakup sekitar 71.000 sambungan rumah. Dengan demikian, terdapat defisit air bersih sebesar 12 juta liter per hari.

Pipit menambahkan, pihaknya akan memfokuskan upaya untuk mengatasi masalah ini, terutama di desa-desa yang berada di daerah non-CAT (cekungan air tanah) yang rentan.

BACA JUGA:Solusi Krisis Air Bersih: SPAM Rp 11,2 Miliar Mulai Layani Dusun Sumbul Malang

Rencananya, akan dilakukan penambahan dan perluasan jaringan sambungan rumah. Hingga kini, sudah ada 210 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang terbangun di Ngawi, namun itu belum cukup.

"Saat ini ada sekitar 79 desa yang belum terintervensi SPAM dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 700 juta per titik," pungkasnya. (Aris/dika)

Sumber:

Berita Terkait