Perkokoh Silaturahmi, Kapolres Bangkalan dan Forkopmda Kompak Hadiri Pangelaran Sandur Madura
Kapolres AKBP Hendro saat menyampaikan sambutan arahan, serta saat selfy rame-rame bareng komunitas tokoh pencinta Sandur Madura.--
BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, SH,SIK MIK bersama Bupati Lukman Hakim, termasuk anggota Forkopimda menghadiri pentas akbar kesenian Sandur Madura, yang dihelat di Stadion Kerap RP Moh Noer, Kelurahan Bancaran, Kecacamatan Bangkalan Kota, Jumat 23 Mei 2026 malam. Uniknya, mereka kompak mengenakan busana gomboran hiam-hitam, pakaian adat harian khas Madura yang kaprah dikenakan kaum laki-laki.
Ratusan undangan, umumnya para tokoh blateran ( semacam jawara-Red) yang datang dari pelosok desa di 18 kecamatan, tak kalah kompak hadir menyemarakkan pentas sandur Madura binaan Jabir, tokoh blateran asal Dusun Rabasan, Desa Pasreh, Kecamatan Socah. Mereka juga kompak mengenakan pakaian adat gomboran. Atau lazim pula disebut busana satorjoan
BACA JUGA:Harkitnas ke-117: Kapolres Bangkalan Ingatkan Jaga Persatuan, Wujudkan Indonesia Kuat

Mini Kidi--
“ Yaah…kami hadir dalam acara ini, tidak hanya sekedar memenuhi undangan dari rekan rekan seniman Sandur Madura. Selain itu, Tak kalah pentingnya, kesempatan ini kami niati pula untuk memperkokoh jalinan silaturahmi dengan komunitas budayawan daerah. Termasuk para seniman sandur Madura,” jelas AKBP Hendro.
Ketika didapuk menyampaikan sambutan arahan, Kapolres AKBP Hendro, lebih fokus penyuarakan beberapa pesan dan harapan. Diantaranya, kesenian Sandur Madura, menurut Kapolres, merupakan bagian dari tradisi berbasis kearifan lokal warisan leluhur Rakyat Madura.
”Jadi menjadi kewajiban para seniman sandur untuk tetap mesletarikan tradisisi ini di Bumi Madura, terus berkesinambungan dai waktu ke waktu,” pesan AKBP Hendro. Tujuannya agar salah satu tatanan budaya khas Madura ini, tidak tergusur oleh penetrasi kebudayaan asing seiring perkembangan peradaban dunia. Terlebih, tampilan Sandur Madura yang kaprah dihelat semalam suntuk ini, sarat muatan keariefan luhur.
BACA JUGA:Tidak Ada Toleransi! Kapolres Bangkalan Berkomitmen Berangus Premenisme
Salah satunya, kesenian Sandur Madura yang dikemas semacam arisan, atau dihelat secara bergilir kepada setiap anggota untuk menjadi tuan rumah, terkesan bermuatan missi filosofi positif.” Salah satunya, pentas Sandur Madura diniati sebagai forum untuk memperkokoh jalinan silaturahmi yang berkesinambungan antar tokoh rakyat Madura. Khususunya di kalangan tokoh pecinta kesenian sandur,” jelas Kapolres.
Realita positif ini, lanjut AKBP Hendro, sama halnya dengan mengemban amanah untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatungan di kalangan sesama anak bangsa. Setidaknya di lingkup wilayah 4 kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
“Ini sama halnya dengan mendukung salah salah tujuan nasional NKRI. Yakni memupuk dan memperkokoh rasa pesasatuan dan kesatuan di kalangan sesama anak bangsa di Republik tercinta ini,” tandas AKBP Hendro.
BACA JUGA:Razia Jaring 122 Motor, Kapolres Bangkalan Minta Warga yang Kehilangan Bisa Cek Lewat Sosmed
Terakhir, Kapolres juga berkesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas. Diantaranya, AKBP Hendro, titip pesan kepada seluruh anggota dan pencinta kesenian Sandur Madura yang sebagian besar adalah komunitas tokoh blateran,untuk ikut berperan aktif jaga dan kawal kamtibmas.
“ Mari bersama Polres, Pemkab dan TNI, kita bersama rutin jaga dan kawal kamtibmas , agar Kabupaten Bangkalan bersih dari ragam jenis gangguan kambtimas. Terutama dari tindak kejahatan 3C, yakni curat, curas, curanmor dan begal motor. Termasuk bursa peredaran narkoba,” pungkas AKBP Hendro. (ras)
Sumber:

