Kuota PPDB Surabaya untuk SMP 38 Ribu Siswa

Kuota PPDB Surabaya untuk SMP 38 Ribu Siswa

Ketua MKKS Wiwik Wahyuningsih.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Swasta Wilayah Timur Surabaya, Wiwik Wahyuningsih, menyatakan optimisme terkait kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.  

BACA JUGA:Dispendukcapil Surabaya Perketat Pindah KK Jelang PPDB untuk Cegah Kecurangan 

Meskipun belum menerima angka resmi, informasi awal dari dinas pendidikan (disdik) menyebutkan kuota sekitar 38.000 siswa. Wiwik membandingkan angka ini dengan tahun lalu, di mana kuota mencapai 39.000, sementara SMP swasta hanya mendapatkan 18.000.


Mini Kidi-- 

"Kuota tersebut sudah cukup memberi ruang bagi sekolah swasta untuk bernapas," kata Wiwik.

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Siap Dukung Pergantian Sistem PPDB Jadi SPMB di 2025 

Wiwik menekankan pentingnya komitmen Disdik Surabaya terhadap angka kuota yang disampaikan. Ia khawatir jika pagu dibuka melebihi angka tersebut setelah pengumuman ditutup, hal ini akan mempersulit perencanaan sekolah swasta.  

Dengan kuota 38.000, dan memperkirakan sekolah negeri akan menyerap 18.000 siswa (538 sekolah negeri x rata-rata 32 siswa), maka  sekolah swasta masih memiliki kesempatan untuk menerima siswa baru. 

BACA JUGA:Permudah Layanan PPDB Online, Disdik Surabaya Buka Posko Layanan PPDB di Tiap SD-SMP 

"Rata-rata penerimaan siswa per sekolah swasta (dengan asumsi 263 sekolah swasta) diperkirakan sekitar 60-an siswa," imbuh Wiwik.

Wiwik menambahkan, pendaftaran PPDB untuk sekolah swasta dapat diakses melalui website Disdik Surabaya. Lebih dari 130 sekolah swasta telah terdaftar, meskipun sekolah-sekolah berbasis agama dengan pangsa pasar tersendiri umumnya tidak tergabung.  

BACA JUGA:Jalur Zonasi PPDB SDN-SMPN Surabaya Diperketat, Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan 

Pendaftaran dapat dilakukan melalui empat jalur, termasuk jalur afirmasi yang kerap diminati masyarakat, seperti yang terlihat pada animo tinggi terhadap kuota di sekolah-sekolah seperti GIKI. 

"Biasanya masyarakat melihat jalur afirmasi yang keluarga kurang mampu. Semisal Sekolah GIKI. Biasanya yang dilihat dulu kuotanya 50 siswa misalnya. Maka itu yang diserbu dan diminati oleh masyarakat," papar Wiwik. 

BACA JUGA:PPDB SMPN Surabaya 2024, Ada Penyesuaian Daya Tampung Jalur Zonasi 

 Ia berharap disdik konsisten dengan informasi yang telah disampaikan agar sekolah swasta dapat mempersiapkan diri dengan baik. Sekolah swasta berbasis agama telah membuka pendaftaran, sementara sekolah standar lainnya menunggu selesainya PPDB negeri.

BACA JUGA:Cegah Kecurangan dalam PPDB, Wali Kota Eri Larang Sekolah SD/SMP Tambah Jumlah Kelas  

"Namun kalau pengumuman sudah ditutup dan pagu masih dibuka lebih dari itu, kita tidak bisa memprediksi. Maka dari itu disdik harus komitmen seperti yang disampaikan dan tidak ada penambahan pagu," tandas Wiwik. (rio)

Sumber: