DPRD Jatim Maksimalkan Alat Deteksi Dini Bencana

DPRD Jatim Maksimalkan Alat Deteksi Dini Bencana

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tingginya potensi bencana alam di Jawa Timur perlu penguatan antisipasi bencana. Karena itu perlu adanya penambahan early warning system atau sistem peringatan dini di sejumlah wilayah potensi bencana.

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan. Politisi yang maju dari daerah pilihan VI yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu berharap adanya perhatian lebih.

“Bahwa penguatan sistem ini juga perlu diperluas ke wilayah lain,” ucap Dewanti.

BACA JUGA:DPRD Jatim Beri Catatan Pemprov Sediakan 40 Ribu Beasiswa


Mini Kidi--

Dewanti menyebutkan, Pemerintah Kota Batu sebagai salah satu memiliki daerah rawan bencana telah memberikan perhatian lebih terhadap pemeliharaan alat deteksi dini. “Sistem ini juga perlu diperluas ke wilayah lain di Malang Raya, terutama Kabupaten Malang bagian selatan yang rawan longsor dan banjir,” tandasnya.

Dewanti menyebutkan, saat hujan, pasti jalan itu seperti sungai. “Kenapa? Karena memang jalannya turun. Jadi, yang turun di luar pasti deras,” ujar Dewanti.

Terjadinya banjir atau bencana lainnya tidak bisa disimpulkan hanya dari satu faktor. Banyak komponen yang saling terkait dan perlu dianalisis secara menyeluruh sebelum menentukan penyebabnya.

BACA JUGA:Aliansi Jatim Melawan Geruduk DPRD Jatim, Bawa Isu Hardiknas dan Buruh

“Tapi setelah itu selesai, nah, itu juga kita harus melihat di mana dan bagaimana. Kita tidak bisa menyimpulkan banjir itu karena satu dan lain hal, tapi ada beberapa banyak komponen yang harus diperhatikan,” jelas dia. 

Dewanti mengatakan belum memiliki data pasti terkait kondisi EWS di wilayah Kabupaten Malang, khususnya bagian selatan. Namun, dia optimistis bahwa setiap daerah telah memiliki kesadaran akan pentingnya tanggap bencana.

Meski demikian, Dewanti menegaskan bahwa daerah rawan bencana membutuhkan perhatian lebih serius. Tidak hanya dari sisi anggaran, tetapi juga inventarisasi alat dan pemetaan wilayah yang paling berpotensi terdampak.

BACA JUGA:DPRD Jatim: Support Modal Besar, Banyak BUMD Belum Bisa Diandalkan

“Yang jelas, insyaallah setiap daerah itu sudah sangat perhatian terhadap tanggap bencana. Karena kalau terjadi bencana, bukan hanya rugi dan segala macam, itu akan merepotkan,” tegasnya.

Sumber: