Warga RW 3 Klampis Semalang Tuntut Keadilan: Pemanfaatan Saluran Air untuk Kepentingan Usaha

Warga RW 3 Klampis Semalang Tuntut Keadilan: Pemanfaatan Saluran Air untuk Kepentingan Usaha

Warga memasang spanduk terpampang di sepanjang Jalan Dales, Klampis, Surabaya. -Anwar Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Sebuah spanduk besar terpampang di sepanjang Jalan Dales, Klampis, Surabaya, dengan tulisan yang menyita perhatian "Saluran sepanjang jalan deles ini adalah milik Warga Klampis Semalang RW 3." Spanduk tersebut dipasang sebagai bentuk protes warga terhadap penggunaan saluran air oleh pelaku usaha di wilayah tersebut tanpa izin resmi.  

BACA JUGA:Menang 30 Kali Judol Slot, Warga Klampis Semalang Diadili

Abuddin, Ketua RW 3 Klampis Semalang, menjelaskan bahwa permasalahan ini berakar dari sejarah kepemilikan lahan sejak era sawah-sawah produktif di daerah tersebut.  


--

"Jadi dulu, saat masih berupa sawah, ada aliran sungai atau irigasi yang digunakan untuk mengairi sawah-sawah. Irigasi itu hasil iuran para pemilik sawah, sekitar 32 pemilik," ungkap Abuddin.  

Namun, ketika PT Wisma Mukti membeli tanah-tanah tersebut untuk pengembangan perumahan, mereka tidak membeli aliran sungai atau sistem pengairan tersebut. 

BACA JUGA:Banjir Surabaya, Saluran Air Tersumbat, Pemkot Ungkap Penyebabnya

"Jadi, sungai itu tetap milik warga kami," tegasnya.  

Abuddin menambahkan, sejak awal pembangunan perumahan Wisma Mukti, tidak ada izin resmi untuk membuka akses ke arah timur. Akses yang diperbolehkan hanya mengarah ke utara dan selatan. 

Namun, kenyataannya, warga Perumahan Wisma Mukti membobol pagar yang awalnya membatasi akses ke saluran tersebut dan menggunakannya untuk kebutuhan usaha mereka. Bahkan, beberapa warung berdiri di atas saluran air yang semestinya menjadi hak warga RW 3 Klampis Semalang.  

BACA JUGA:Warga Putat Gede Keluhkan Saluran Air dan Renovasi Balai RT kepada Anggota DPRD Rabbany AL Yunyfar

"Kami sudah mencoba mediasi dengan pihak kelurahan, bahkan sampai tingkat kecamatan. Namun, respons mereka sangat minim. Ada tiga kali mediasi di kelurahan, tapi yang hadir hanya satu atau dua orang dari pihak pengusaha, bahkan di pertemuan terakhir tidak ada yang datang sama sekali," ujar Abuddin.  

Aliansi Pemuda Kelampis Semalang, yang dibentuk untuk menangani masalah ini, mengusulkan win-win solution bagi semua pihak. Mereka meminta kompensasi kepada pelaku usaha yang menggunakan saluran air sebagai akses usaha mereka.  

BACA JUGA:Genangan di Kebonsari, Warga Minta Perbaikan Saluran Drainase dan Kapasitas Rumah Pompa Jambangan

Sumber: