Dinding Gapura Selamat Datang Gresik Rusak, DLH Segera Lakukan Perbaikan

Dinding Gapura Selamat Datang Gresik Rusak, DLH Segera Lakukan Perbaikan

Kepala DLH Gresik Sri Subaidah memantau perbaikan Gapura Tugu Selamat Datang di perbatasan Gresik-Surabaya.--

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Masyarakat Gresik ramai menyoroti kondisi Gapura Selamat Datang di perbatasan Gresik-Surabaya yang belakangan mengalami kerusakan. Gapura tersebut menjadi wajah pertama Gresik, terutama bagi pendatang yang masuk dari arah Kota Surabaya. 

Namun, bagian dinding gapura yang terbuat dari batu alam kini mengalami kerusakan. Sehingga tampak bagian rangka besi di sisi dalam. Hal itu pun tentu mengurangi estetika bangunan yang telah menjadi ikon kota.

BACA JUGA:Asap Kuning Cemari Udara Driyorejo, DLH Gresik Hentikan Kegiatan Produksi PT Roasi Sinergi Industri


Mini--

Mengetahui kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik pun segera melaksanakan perbaikan dinding gapura yang berada di wilayah Desa Segoromadu tersebut. 

Selain memperbaiki dinding pelapis dari batu alam, DLH juga merapikan kembali area yang ada di sekitar gapura. Termasuk merapikan taman dan memasang lampu sorot.

“Kami melakukan pemasangan batu alam kembali dan merapikan yang lainnya,” kata Kepala DLH Sri Subaidah, Selasa 18 Maret 2025. 

BACA JUGA:Peringati HPSN, DLH Gresik Ajak Santri Qomaruddin Hidup Minim Sampah

Sebelum ramai disoroti masyarakat, kerusakan dinding gapura sebenarnya telah diketahui oleh petugas DLH, sejak Jumat 14 Maret 2025. Itu ketika mereka tengah memasang lampu sorot berkapasitas 250 watt di sekitar gapura.

Esoknya, DLH pun langsung mengirim tim teknis untuk mengecek kondisi kerusakan.

“Alhamdulillah kemarin Senin (17 Maret) sudah mulai dilakukan pemasangan jaring pengaman dan perbaikan dindingnya,” tutur Subaidah.

BACA JUGA:DLH Gresik Sambut Positif Imbauan Sekda Terkait Karangan Bunga Diganti Tanaman Hidup

Subaidah menerangkan, kerusakan batu alam yang menutupi rangka besi itu disebabkan oleh kondisi sekitar gapura. Terutama karena getaran yang ditimbulkan truk besar yang lalu lalang setiap saat. 

Selain itu, Subaidah menyampaikan bantahan terkait tudingan anggaran Rp 7 M yang dipakai untuk pembangunan gapura tersebut. 

Sumber: