Mengenal Lebih Dekat Nareswari Lila, Pemeran Kemuning dalam Film Hari Itu Bunga Sedang Layu

Mengenal Lebih Dekat Nareswari Lila, Pemeran Kemuning dalam Film Hari Itu Bunga Sedang Layu

Nareswari Lila, Pemeran Kemuning dalam Film Hari Itu Bunga Sedang Layu--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam film pendek Hari Itu Bunga Sedang Layu, sosok Kemuning, seorang ibu single parent yang berjuang melindungi anaknya dari bullying, menjadi tokoh sentral yang penuh emosi dan kedalaman. 

Peran ini dibawakan oleh aktris pendatang baru, Nareswari Lila, yang untuk pertama kalinya memerankan karakter secara utuh dalam sebuah film. Dalam wawancara eksklusif, Nares berbagi pengalaman dan tantangan selama proses syuting serta harapannya terhadap film ini.

BACA JUGA:Launching Film Pendek


Mini Kidi--

Nares menjelaskan bahwa karakter Kemuning adalah seorang ibu pada umumnya yang harus bertahan hidup (survive) demi anaknya. Namun, situasi yang dihadapi membuatnya semakin putus asa, terutama ketika anaknya menjadi korban bullying. 

"Kemuning itu adalah ibu yang mencoba bertahan untuk anaknya. Dia rela melakukan apa saja demi melindungi anaknya. Tapi pada akhirnya, dia merasa sangat kehilangan dan putus asa," ungkap Nares.

Untuk memerankan karakter ini, Nares mengaku harus membayangkan bagaimana rasanya jika ia sendiri berada dalam posisi serupa. 

BACA JUGA:Siswi SMP di Mojokerto, Aira Lubna Jadi Pemeran Film Horor Desa Mati

"Aku harus benar-benar masuk ke dalam perasaan seorang ibu yang kehilangan anaknya. Itu sangat sulit karena aku belum pernah merasakannya, tapi aku mencoba memahami lewat hati," tambahnya.

Bagi Nares, film ini merupakan debut aktingnya dalam sebuah produksi film pendek. Meskipun sudah sering tampil sebagai talent, ia mengaku bahwa memerankan karakter secara penuh adalah pengalaman yang sangat menantang. 

"Jujur, ini adalah film pertama aku. Aku enggak pernah main film sebelumnya. Mungkin sebagai talent udah sering, tapi untuk full memerankan sebuah karakter, ini baru pertama kali. Sangat susah, karena aku harus benar-benar menggunakan hati untuk menyampaikan emosi," ujar Nares.

BACA JUGA:Cerita Santri di Layar Lebar, Fuji Firman Angkat Identitas Pesantren Lewat Film

Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesarnya adalah memahami perasaan seorang ibu. 

"Aku masih muda, belum punya anak, jadi aku harus membayangkan gimana rasanya kalau aku kehilangan anak. Itu butuh waktu dan proses untuk bisa masuk ke dalam karakter," katanya.

Sumber: