Fenomena Pedagang Bunga Musiman di Jalan Barata Jaya Pertanda Ramadan Semakin Dekat

Fenomena Pedagang Bunga Musiman di Jalan Barata Jaya Pertanda Ramadan Semakin Dekat

Menjelang bulan suci Ramadan, suasana di Jalan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya, mulai terlihat ramai--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menjelang bulan suci Ramadan, suasana di Jalan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya, mulai terlihat ramai dengan kehadiran para pedagang bunga musiman.

Para pedagang ini berjejer rapi di pinggir jalan, menjajakan berbagai jenis bunga yang biasa digunakan untuk berziarah ke makam. Fenomena ini menjadi pertanda bahwa bulan puasa akan segera tiba.

BACA JUGA:Ramadan, Pedagang Bunga 7 Rupa Kian Mekar


Mini Kidi--

Puluhan pedagang bunga tampak sibuk melayani pembeli yang datang dari berbagai penjuru kota. Salah satu di antaranya adalah Rusmilawati seorang ibu rumah tangga asal Manukan Tandes yang rela menempuh jarak jauh untuk berjualan bunga musiman di Barata Jaya.

Rusmilawati mengaku bahwa ia hanya berjualan bunga saat momen-momen tertentu seperti menjelang Ramadan atau Lebaran. Di luar momen tersebut, ia fokus sebagai ibu rumah tangga. Namun, menjelang Ramadan, ia memilih berjualan bunga untuk menambah penghasilan keluarga.

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Pedagang Bunga Panen

"Kalau sudah dekat puasa atau lebaran, saya mulai berjualan bunga. Biasanya bisa dapat penghasilan Rp100 ribu dalam sehari, saya jual bunga mulai harga Rp5.000 per kresek, tapi juga bisa melayani sesuai permintaan pembeli."" ujar Rusmilawati

Meskipun harus berjualan di lokasi yang cukup jauh dari rumahnya, Rusmilawati merasa senang karena usahanya ini memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarganya. Ia berharap tahun ini omzetnya bisa lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Pedagang Bunga Pasar Kembang Menolak Direlokasi

Di sisi lain, Bu Sutin, seorang pedagang bunga asal Bratang Wetan, Surabaya, juga mengungkapkan kesuksesannya berjualan bunga musiman. Ia mengatakan bahwa bunga-bunga yang dijualnya didapat dari pasar tradisional seperti Pasar Kembang dan bahkan ada yang berasal dari Bangil, Pasuruan.

"Saya beli bunga dari tengkulak di Pasar Kembang, ada juga yang langsung dari Bangil. Modal awal saya 2 juta, itu hasil utangan ke tetangga, kalau ditotal penghasilan dari jualan bungan bisa mencapai 4 juta, " kata Bu Sutin. 

BACA JUGA:Tiga Lokasi Pasar Takjil Ramadan dalam Pengawasan Petugas

Bu Sutin menjelaskan bahwa ia membawa total 10 kresek merah bunga pada pagi harinya, dan hingga siang, stoknya tinggal 6 kresek. Jenis bunga yang ia jual sangat beragam, mulai dari kenanga, pandan, pacar banyu, hingga melati.

Sumber: