Kondisi Pasar Blauran Baru Surabaya : Sepi Pengunjung, Pedagang Menjerit

Kondisi Pasar Blauran Baru Surabaya : Sepi Pengunjung, Pedagang Menjerit

Kondisi Pasar Blauran Baru di Surabaya--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Kondisi Pasar Blauran Baru di Surabaya kini semakin memprihatinkan. Pasar yang dulunya menjadi pusat perbelanjaan favorit warga Surabaya ini kini terlihat sepi pengunjung, Rabu 19 Februari 2025.


Mini--

Hanya pedagang makanan yang tampak ramai pembeli, sementara pedagang pakaian dan jasa lainnya mengeluhkan minimnya pelanggan. Di lantai 2 Blok LF, Bu Dian, seorang pedagang jas yang sudah berjualan sejak tahun 1989, mengungkapkan rasa kecewa dan kekhawatirannya terhadap kondisi pasar saat ini.

 "Sekarang sangat sepi sekali. Bahkan, dalam tiga hari terakhir, tidak ada satu pun pembeli yang datang," keluh Bu Dian dengan nada lesu.  

BACA JUGA:Pasar Blauran Baru Surga Kulineran, Pedagang Kue Basah Sehari Bisa Raup Rp 8 Juta

Dulu, ketika pasar ini masih ramai, Bu Dian memiliki enam karyawan untuk membantu melayani pelanggan. Namun, seiring berjalannya waktu dan menurunnya jumlah pengunjung, ia kini hanya berjualan sendirian. 

"Dulu saya bisa buka dari jam 7 pagi sampai 9 malam karena banyak pembeli. Sekarang paling cuma dari jam 12 siang sampai jam 7 malam. Itu pun kalau ada pembeli," tambahnya.  

Bu Dian hanya bisa duduk di kursi toko sambil menanti kedatangan pembeli. Ia merasa tak berdaya melihat kondisi pasar yang semakin memburuk. Plafon pasar yang usang, jaring laba-laba yang berserakan, serta kesan kumuh membuat para calon pembeli enggan datang.  

BACA JUGA:Berkah Ramadan, Jajanan Pasar Blauran Diburu, Pedagang Raih Cuan Jutaan Rupiah

Berbeda dengan Bu Dian, tanggapan serupa juga disampaikan oleh Bu Nurhayani, pemilik Toko Mega Jaya yang menjual pakaian dan seragam sekolah. Ia mengatakan bahwa pasar ini hanya ramai pada momen tertentu, seperti Lebaran atau menjelang masuk sekolah. Setelah itu, pasar kembali sepi tanpa ada aktivitas berarti.  

"Kami hanya bisa pasrah dan menunggu pembeli. Kadang-kadang saya menawarkan dagangan kepada orang-orang yang lewat di depan toko, tapi jarang ada yang tertarik," ujar Bu Nurhayani.  

Ia juga mengungkapkan bahwa harga sewa toko di Pasar Blauran Baru sudah turun drastis dibandingkan masa kejayaannya. 

"Dulu harga sewa bisa mencapai Rp10 juta per tahun. Sekarang hanya Rp5 juta per tahun. Tapi meski harganya murah, tetap saja sepi pembeli," katanya.  

BACA JUGA:Video : Pedagang Pasar Blauran Panik Karena Kebakaran, Evakuasi Barang Dagangan

Sumber: