umrah expo

Tiga Pasar Usai Direvitalisasi, Pemkab Jombang Kesulitan Kelola Penataan dan Pemanfaatan Aset

Tiga Pasar Usai Direvitalisasi, Pemkab Jombang Kesulitan Kelola Penataan dan Pemanfaatan Aset

Bupati Warsubi--

JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pengelolaan tiga pasar daerah, yakni pasar Citra Niaga, pasar Ngrawan Tembelang, dan pasar Perak hingga kini belum ada rencana penataan maupun optimalisasi aset. Hal ini menjadi tantangan pemerintah Kabupaten Jombang.

Bupati Jombang, Warsubi menyampaikan harapan agar pasar-pasar tersebut dapat kembali aktif dan ditempati pedagang. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan banyak pedagang enggan menempati kios yang telah disediakan.

BACA JUGA:Ratusan Lapak Pasar Perak Tutup, Disdagrin Sebut Belum Ada Pedagang Pengganti


Mini Kidi--

“Harapan kami Pasar Citra Niaga, Pasar Ngrawan Tembelang, dan Pasar Perak ini ditempati pedagang,” ujar Warsubi.

Ia menuturkan pengalamannya saat masih menjabat Kepala Desa Tembelang. “Dulu semua kepala desa diminta mengisi kios. Saya sampai pernah berjualan pisang dan buah-buahan selama satu minggu, tapi tidak ada yang beli. Masalah utamanya karena tidak ada pertemuan antara penjual dan pembeli. Pasarnya sepi,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemkab Jombang Sosialisasikan BKK Desa, Dorong Percepatan Pembangunan dan Kemandirian Desa

Kondisi berbeda tetapi serupa terjadi di Pasar Perak. Saat revitalisasi dilakukan, para pedagang pindah ke lapak sementara di lahan milik warga. Setelah pembangunan pasar selesai, mereka enggan kembali karena sudah nyaman di lokasi sementara.

“Mereka sudah nyaman di lapak sementara. Kami tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyewa lahan warga,” ungkapnya.

BACA JUGA:Mutasi Gelombang Dua Segera Digulirkan, Pemkab Jombang Tunggu Persetujuan BKN

Warsubi menegaskan pemerintah tetap akan berupaya menghidupkan kembali aktivitas di Pasar Perak, Citra Niaga, dan Ngrawan. Namun dia mengakui perlu ada penataan ulang dan belum ada rencana konkret pemanfaatan aset pasar tersebut.

“Pasar-pasar ini harus dioptimalkan kembali, dan penataan ulang pasti diperlukan,” ucapnya.(war)

Sumber: