PBSI Dukung Semangat Bulutangkis yang Tak Pernah Padam: Dari Lapangan Komunitas hingga Kosbi

Komunitas bulutangkis makin berkembang. Ini menjadi berita bagus demi munculnya atlet-atlet baru.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID- Semangat bulutangkis di tengah masyarakat terus menyala! Di berbagai sudut di Jakarta Timur, mulai dari Gedung Serba Guna Pondok Melati Indah, GOR Mutiara Ungu, Atrium Pondok Gede, hingga GOR Jatiwaringin Asri, lapangan Badminton selalu ramai dengan masyarakat yang berlatih dengan penuh antusias.
Tak sekadar bermain, komunitas-komunitas bulutangkis ini berkembang menjadi klub yang dikelola secara mandiri. Mereka bahkan patungan untuk membayar pelatih, mengadakan sparing, serta membina anak-anak berbakat agar bisa berprestasi.
BACA JUGA:Kuatkan Ikatan Batin dan Kebersamaan PBSI Gelar Retret Bersama Kopasus di Situ Lembang
BACA JUGA:Ketum PBSI Jatim Tonny Wahyudi Dipercaya sebagai Bendahara Umum PBSI Pusat
--
"Mereka benar-benar menjadikan bulutangkis sebagai bagian dari hidup. Bermain bersama teman, tetangga, rekan kerja, hingga keluarga menjadi momen kebersamaan yang luar biasa. Bahkan, banyak komunitas yang berlatih rutin 2 hingga 3 kali seminggu. Tidak hanya itu, ada juga yang berinisiatif membentuk koperasi demi mendukung keberlanjutan kegiatan ini," ujar Devie Rahmawati, Ketua Subbidang Pengembangan Komunitas PP PBSI.
Dedikasi ini semakin nyata ketika pada Juli 2024, para pecinta bulutangkis bergotong royong mendirikan Koperasi Insan Bulutangkis Indonesia (Kosbi). Tak berhenti di situ, Kosbi sukses menggelar kompetisi pada Agustus 2024 dan Januari 2025, yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
"Kami ingin kecintaan terhadap bulutangkis tidak pernah pudar. Melalui Kosbi, kami ingin membangun wadah yang bukan hanya untuk bermain, tetapi juga untuk mendukung ekosistem bulutangkis dari bawah," kata Kris Hutomo, Pendiri Kosbi.
Menyikapi semangat luar biasa dari komunitas, Sekjen PP PBSI Ricky Soebagdja turut memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini.
"PBSI percaya bahwa bulutangkis bukan sekadar olahraga, tetapi juga sumber kebanggaan dan kegembiraan bangsa. Semangat yang ditunjukkan oleh komunitas ini sejalan dengan visi PBSI untuk menjadikan bulutangkis bagian dari budaya dan kebanggaan masyarakat Indonesia. Kami mendukung penuh berbagai inisiatif komunitas yang terus menghidupkan olahraga ini di tengah masyarakat," terang Ricky Soebagdja.
Sedangkan, bagi para pelatih di komunitas di Jakarta Timur bulutangkis bukan sekadar permainan, tetapi juga perjalanan membangun karakter dan kebersamaan.
"Saya mendampingi sekitar 40 anak dan pelajar, banyak diantaranya mereka, awalnya tidak mengenal bulutangkis, tetapi lama-lama jatuh cinta dan terus bermain. Ada yang sekadar hobi, ada juga yang ingin berprestasi. Kami bukan hanya pelatih, tapi juga teman, sahabat, bahkan orang tua bagi mereka. Rasanya luar biasa melihat mereka tumbuh dan mencintai bulutangkis," tutup Hanafi dari Klub Elit.
Dengan semangat yang terus berkobar, komunitas-komunitas bulutangkis ini membuktikan bahwa olahraga bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga tentang persahabatan, kebersamaan, dan membangun mimpi bersama.
Sumber: