Pedagang Nekat Berjualan di Jembatan Suroboyo, Satpol PP Tak Digubris

Pedagang berjualan di Jembatan Suroboyo.-Anwar Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Meski telah dilarang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sejumlah pedagang tetap nekat berjualan di Jembatan Suroboyo, kawasan Kenjeran. Keberadaan mereka menjadi sorotan karena dinilai mengganggu ketertiban umum dan merusak estetika kota.
Beragam pedagang kaki lima, seperti penjual telur gulung, pentol keliling, dan kopi keliling, terlihat mangkal di sepanjang jembatan, terutama pada sore hari. Mereka memilih lokasi tersebut karena ramai pembeli meskipun sering terkena razia.
--
Agus, pedagang telur gulung dan papeda, mengaku telah berdagang selama 30 tahun. Namun, beberapa bulan terakhir, ia mencoba mencari peruntungan di Jembatan Kenjeran, meskipun sering berhadapan dengan petugas Satpol PP.
BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Ajak Warga Jaga Fasilitas Pesona Laser Air Mancur Jembatan Suroboyo
"Saya jualan telur gulung sejak muda, tapi baru beberapa bulan ini coba di sini karena ramai pembeli," ujar Agus saat ditemui di lokasi.
Namun, upayanya tidak selalu berjalan mulus. Barang dagangannya kerap disita saat Satpol PP melakukan razia.
BACA JUGA:Jembatan Suroboyo, Destinasi Wisata Malam yang Menawan di Surabaya
"Kalau kena razia, banyak barang yang diambil, mulai dari elpiji, kompor, sampai karpet. Saya hanya bisa pasrah karena memang melanggar aturan," katanya.
Sebagai perantauan dari Lamongan, Agus mengaku tidak memiliki pekerjaan lain dan hanya bergantung pada usaha kecilnya untuk bertahan hidup.
BACA JUGA:DPRD Dukung Air Mancur Menari Jembatan Suroboyo Dibuka Kembali
"Kalau tidak berjualan, bagaimana saya bisa makan dan menghidupi keluarga?" keluhnya.
Selain Agus, Pak Budi, seorang penjual pentol keliling, juga mengaku tetap berjualan di lokasi tersebut meskipun sadar akan risiko razia.
Sumber: