Harga Elpiji di Pengecer Tembus Rp 22 ribu, ke Warga Berapa?

Salah satu armada distributor elpiji.-Hari Mujianto/Muh Hidayat-
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID – Belum selesai sepenuhnya persoalan stok gas elpiji 3 kilogram, kini persoalan yang dialami masyarakat bertambah.
BACA JUGA:Harga Elpiji 3 Kg di Pasuruan Naik Rp 18 Ribu
Para mengeluhkan kenaikan harga yang cukup signifikan di tingkat pengecer. Harga gas melon saat ini sudah menembus angka Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu per tabung. Jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Lantas, kalau di pengecer saja harganya sudah begitu mahal, lantas bagaimana dengan warga?.
--
Beberapa warga di Desa Bajangan, Kecamatan Gondangwetan, mengaku kesulitan mendapatkan gas melon dengan harga normal. Termasuk di pangkalan resmi. Akibatnya, mereka terpaksa membeli di warung atau toko kelontong dengan harga yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Warga Adukan Soal Kelangkaan Elpiji Melon
"Kalau di pangkalan memang lebih murah. Tapi jaraknya jauh. Mau tidak mau, saya beli di warung terdekat, meskipun harganya lebih mahal," keluh Hufron, salah satu pemilik warung di Bajangan, yang dijumpai, Kamis 6 Februari 2025.
Senada dengan Hufron, para pedagang eceran juga membenarkan adanya kenaikan harga. Mereka menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya harga beli dari pengepul.
BACA JUGA:2 Maling Curi Tabung Elpiji di Pasuruan Babak Belur
"Kami juga beli dari orang lain. Jadi harganya sudah naik duluan. Mau tidak mau, kami jual dengan harga yang lebih tinggi," kata Hengki, seorang pedagang eceran.
Terkait hal ini, salah satu agen elpiji di Kota Pasuruan menegaskan jika pihaknya tetap menjual gas melon sesuai dengan HET.
BACA JUGA:Mau Sahur, Tabung ELPIJI Hilang Digondol Maling
Namun, Ketua DPC Hiswana Migas Malang wilayah Pasuruan dan Probolinggo, Dwi Hardono memastikan bahwa stok gas melon di Pasuruan dalam kondisi aman dan tidak ada kelangkaan. (hm/mh)
Sumber: