Wujudkan Swasembada Pangan, Dispertan Jombang Gelar Workshop BTS

Perwakilan PT. KBI memberikan bantuan kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much. Rony--
JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) JOMBANG melalui Dinas Pertanian (Dispertan) terus berupaya maksimal untuk memajukan sektor agraria. Sekaligus menjawab tuntutan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
Komitmen ini merupakan bagian dari mewujudkan cita-cita swasembada pangan sekaligus bentuk target pemerintah pusat yang menargetkan 20 juta hektare lahan di tahun 2025.
Khusus untuk Kabupaten Jombang yang notabene ditetapkan oleh Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah sekaligus lokasi pengembangan manajemen tanaman sehat pada bulan Februari. Merespon hal ini, Dispertan menggelar Workshop Budidaya Tanaman Sehat (BTS) di Selasar Wonosalam, Selasa 21 Januari 2025.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Bank Jatim Serahkan CSR Pengadaan Susu Formula ke Pemkab Jombang
Dipaparkan oleh Kepala Dinas Pertanian (Kadispertan), Much. Rony, Kabupaten Jombang diberikan target memiliki luasan lahan tanam sampai 81.250. Angka tersebut tentu mengalami peningkatan dari yang biasanya berkisar antara 70.000 - 75.000 hektare.
"Seiring pencanangan tadi, Jombang kini memiliki target luasan lahan tanam 81.250. Angka tersebut tentu saja mengalami kenaikan yang biasanya berkisar antara 70.000 - 75.000 hektare," paparnya.
Dengan target tadi, lanjutnya, tentu saja menghadapi tantangan yang cukup besar. Penyebabnya tak lain kebiasaan petani yang tergantung dengan bahan kimia sintesis dalam metode tanam.
BACA JUGA:Usai PKB, Fraksi Gerindra Soroti Rencana Mutasi Pemkab Jombang
"Tantangan terbesar yang harus dihadapai yakni penggunaan bahan kimia sintesis dalam proses cocok tanam. Selain mengakibatkan kerusakan lingkungan, terjadi stagnasi hasil produksi," lanjutnya.
Linier dengan target yang telah ditetapkan, Dispertan memastikan bukan hanya melakukan penambahan lahan pertanian. Namun juga melakukan penerapan teknologi demi mendukung program swasembada pangan.
"Ada tiga pendekatan yang bakal kami lakukan saat penerapan budidaya tanaman sehat. Pertama peningkatan produktivitas, kedua efisiensi biaya, serta ketiga produksi yang ramah lingkungan," ungkap Kadispertan.
BACA JUGA:Soal Kabar Mutasi Pemkab Jombang, Anggota Dewan Sebut Perbuatan Tidak Bertanggung Jawab
Guna memaksimalkan serapan ilmu saat workshop BTS, sejumlah pihak turut dihadirkan sebagai peserta. Mulai dari koordinator wilayah penyuluh pertanian lapangan (PPL), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), UPT Penyuluh, serta Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Pertanian.
"Tujuan kami dengan pengembangan budidaya tanaman sehat mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan. Dan tidak berlebihan jika apa yang kami lakukan, adalah bentuk mewujudkan Jombang untuk Indonesia," tegasnya.
Sumber: