Pasien Corona Meninggal Terbanyak Rentang Usia 30-59 Tahun

Pasien Corona Meninggal Terbanyak Rentang Usia 30-59 Tahun

Jakarta, memorandum.co.id - Pemerintah kembali meng-update data kasus Covid-19 di Tanah Air. Total kasus positif hingga Selasa (28/4) mencapai angka 9.511 kasus. Pasien yang sembuh bertambah 103 orang. Total semua pasien yang sembuh 1.254 orang. Sedangkan data pasien meninggal bertambah sebanyak 8 kasus. Saat ini totalnya, 773 orang meninggal akibat corona. Terdapat dua kelompok rentang usia yang paling banyak menjadi korban corona. Dua kelompok usia tersebut, yakni rentang usia 39-59 tahun sebanyak 351 orang dan rentang usia 60-79 tahun sebanyak 302 orang. "Kasus meninggal sebanyak 773 orang. Kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya, pada rentang usia 0-4 tahun 2 orang, pada rentang usia 5-14 tahun 3 orang, pada rentang usia 15-29 tahun 19 orang," terang Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Selasa (28/4). "Yang terbanyak adalah pada rentang usia 30-59 tahun sebanyak 351 orang. Kemudian rentang usia 60-79 tahun sebanyak 302 orang, dan rentang usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang," lanju dia. Yurianto mengatakan berdasarkan data itu dapat dilihat bahwa jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh mengalami peningkatan. Hal tersebut, patut disyukuri bersama. "Kita bersyukur bahwa pasien sembuh sudah cukup banyak," kata dia dalam konferensi pers dikutip dari antaranews di Kantor BNPB. Dia menyampaikan sejumlah daerah dengan jumlah pasien sembuh terbanyak. Di antaranya DKI Jakarta yang sudah mencapai 363 orang sembuh, Jawa Timur sebanyak 144 orang, Sulawesi Selatan 108 orang, Jawa Barat 103 orang, dan Jawa Tengah 89 orang. "Total keseluruhannya adalah 1.254 orang (sembuh)," papar dia. Proses pemeriksaan spesimen di laboratorium jelas dia akan terus dijalankan dan ditingkatkan. Hingga saat ini, telah diperiksa sebanyak 79.618 spesimen dari 62.544 orang. "Sudah ada 48 laboratorium yang sekarang ini aktif bekerja," imbuh Yuri. Untuk pasian positif terbanyak masih diduduki DKI Jakarta dengan 4.002 kasus. Jawa Barat 969 kasus, Jawa Timur 857 kasus, Jawa Tengah 682 orang, dan Sulawesi Selatan 453 kasus. (sr/tyo)  

Sumber: