Kantah ATR/BPN Kabupaten Tulungagung Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu 2024

Kantah ATR/BPN Kabupaten Tulungagung Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu 2024

Kakantah Tulungagung, Ferri Saragih bersama staf jajaran saat Peringatan Hari Ibu --

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Kantor Pertanahan (Kantah) ATR / BPN Kabupaten Tulungagung menggelar Upacara Peringatan Hari Ibu tahun 2024.

Upacara dilaksanakan di halaman Kantah ATR/BPN Tulungagung pada Senin 23 Desember 2024.

Yang spesial, upacara kali ini sepenuhnya dilaksanakan oleh pegawai perempuan Kantah ATR /BPN Kabupaten Tulungagung. Yaitu mulai dari pembina upacara, dirigen, sampai pembaca sejarah singkat Hari Ibu.

BACA JUGA:Kantah ATR/BPN Kabupaten Tulungagung Terima Audiensi PCNU Tulungagung

Pembina upacara sekaligus Analis Pengelola Keuangan APBN Ahli Pertama Kantah ATR/BPN Kabupaten Tulungagung, Karmini, dalam kesempatan itu membacakan sambutan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Karmini mengatakan, pelaksanaan upacara ini untuk mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa. Sekaligus mengingat betapa para perempuan Indonesia telah turut berjuang, mewujudkan kemerdekaan dalam semangat pergerakan yang setara dan berkeadilan.

"Bangsa ini dibangun dari pondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus. Tak terbilang lagi pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan masih banyak lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Kantah ATR/BPN Tulungagung Ajak Pegawai Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta. Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. 

"Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan "Mother's Day" di beberapa negara di dunia," urainya.

Perjuangan gerakan perempuan ini, lanjut Karmini, membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia. Bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama. Bahwa ruang untuk berkontribusi adalah milik semua. 

BACA JUGA:Kantah ATR/BPN Tulungagung Ajak Pegawai Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

"Keyakinan ini tentunya sangat esensial bagi kemajuan Indonesia. Karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan perempuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia," ungkapnya.

Karmini menjelaskan, perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. 

Sumber: