NSS VII Bahas Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Bioetanol
Kepala PG Kebon Agung, Arifin.-Ariful Huda-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID – Nasional Sugar Summit (NSS) VII resmi digelar di Malang, dengan PG Kebon Agung menjadi tuan rumah pada 4-5 Desember 2024. Acara tahunan ini merupakan forum strategis bagi pelaku industri gula, khususnya anggota Asosiasi Gula Indonesia (AGI), untuk mendukung percepatan swasembada gula nasional sejalan dengan kebijakan pemerintah.
BACA JUGA:PG Kebon Agung Gandeng D-BUSA Kunjungi Ponpes Salurkan CSR
Kepala PG Kebon Agung, Arifin, menjelaskan bahwa NSS VII menjadi momen penting untuk membahas implementasi sejumlah kebijakan, termasuk PP No. 40 Tahun 2023 tentang percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai biofuel. Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2024 tentang pembentukan Satgas Swasembada Gula dan bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Serta Keputusan Menko Perekonomian No. 418 Tahun 2024 tentang peta jalan percepatan swasembada gula dan bioetanol, dengan lahan seluas 637.429 hektar di Merauke.
BACA JUGA:Jelang Musim Giling 2024, PG Kebon Agung Gelar Shalawatan
Arifin juga menambahkan bahwa penanaman tebu perdana di wilayah Merauke telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Juni 2024. Target ambisius swasembada gula pada 2028 yaitu swasembada gula konsumsi tercapai. Pada 2030 yaitu swasembada gula nasional tercapai. Perluasan areal kebun tebu hingga 700.000 hektare, produktivitas mencapai 93 ton/ha, dan rendemen sebesar 11,2 persen. Produksi bioetanol ditargetkan mencapai 1,2 juta kiloliter per tahun.
Mengusung tema "Optimalisasi Teknologi dan Kemitraan dalam Upaya Menunjang Produksi untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Gula Nasional", NSS VII menjadi ajang diskusi dan demonstrasi inovasi teknologi on-farm dan off-farm, serta model kemitraan berbasis kearifan lokal.
“Alhamdulillah, wilayah Malang Selatan telah menjadi sentra produksi tebu di Jawa Timur, membuktikan keunggulannya selama bertahun-tahun,” ujar Arifin.
Acara ini menghadirkan pembicara kunci seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menteri Pertanian, Ketua Satgas Swasembada Gula, BPOM terkait standar industri hijau dan gula sehat.
Selain itu, agenda membahas dampak perubahan iklim, bioenergi, serta peluang kolaborasi internasional dengan ASEAN Sugar Alliance (ASA).
Sebagai penutup, NSS VII akan memberikan penghargaan kepada pabrik gula, petani, dan mitra usaha terbaik sebagai apresiasi atas kontribusinya dalam meningkatkan daya saing industri gula nasional. (kid)
Sumber: