KPU Tulungagung Beberkan Penyebab Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sesuai Target

KPU Tulungagung Beberkan Penyebab Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sesuai Target

Ketua KPU Kabupaten Tulungagung, Moh Lutfi Burhani --

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Sesuai data sementara milik KPU Tulungagung, masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 mencapai 71 persen. Dan ternyata angka tersebut jauh dari target KPU Tulungagung yaitu 82 persen.

Artinya angka itu sangat jauh dibandingkan pengguna hak pilih pada Pileg dan Pilpres 2024 lalu, yang ada di angka 82 persen.

Ketua KPU Kabupaten Tulungagung, Moh Lutfi Burhani mengatakan kehadiran pemilih dalam Pilkada 2024 tidak sesuai harapan. Padahal, pihaknya sempat memasang target tinggi terkait tingkat partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pilkada serentak 27 November 2024 lalu.

BACA JUGA:Cegah Golput, KPU Tulungagung Gandeng PWI Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Namun kenyataannya, partisipasi masyarakat tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada 2024 sebanyak 866.030 orang. Namun dari data itu hanya 71 persennya saja yang menggunakan hak pilihnya pada saat pencoblosan," terangnya, Selasa 3 Desember 2024.

Lutfi mengungkapkan, kendati demikian angka tersebut mungkin masih akan mengalami perubahan. Sebab proses rekapitulasi berjenjang masih berlangsung. 

BACA JUGA:KPU Tulungagung Gelar Gathering, Ajak Media Sukseskan Pilkada 2024

Saat ini proses rekapitulasi di tingkat kecamatan masih bergulir, sehingga angka pastinya baru akan diketahui pada saat proses rekapitulasi selesai. Sedangkan proses rekapitulasi itu nantinya ditargetkan baru akan selesai di tingkat kabupaten, esok hari.

"Tingkat partisipasi itu memang belum final, karena proses rekapitulasi masih terus bergulir di tingkat Kecamatan. Tetapi kalau sesuai rekab secara internal berdasarkan hasil pencermatan di lapangan, di mana tingkat partisipasi masyarakat Tulungagung pada Pilkada 2024 hanya sekitar 71 persen," paparnya.

Lutfi Burhani menyebut, ketidak pedulian masyarakat pada pilkada menjadi faktor utama. Sebab masih banyak masyarakat yang beranggapan jika hasil pilkada tidak akan berpengaruh pada kehidupannya.

BACA JUGA:KPU Tulungagung Tetapkan 866.030 Pemilih Untuk Pilkada 2024

Kemudian didukung dengan adanya ketidak ketertarikan pemilih atas hasil debat pilkada yang dua kali digelar, sehingga mereka memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya.

"Mereka yang tidak hadir ini mungkin berfikir jika mereka tidak punya kewajiban untuk menentukan pemimpin pilihannya. Karena beranggapan jika pemimpin ini tidak berpengaruh bagi mereka. Pun juga hasil debat kemarin, karena mereka kecewa dengan hasil debat yang kurang memuaskan," pungkasnya. (fir/fai)

Sumber: