Petugas KPPS Peneleh Tersengat Listrik, Luka Parah di Bagian Tangan

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tragedi menyayat hati terjadi di tengah pelaksanaan Pemilu 2024 di Surabaya. Hendrik Purwanto, anggota KPPS di TPS 08 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, harus dilarikan ke rumah sakit setelah tersengat listrik saat bertugas. 

BACA JUGA:TPS 16 Jajar Tunggal Tempat Pencoblosan Risma, Petugas KPPS Kenakan Pakaian Adat Jawa

Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosdiklih, SDM dan Parmas, Subairi, membenarkan kabar tersebut. Ia menyampaikan bahwa kondisi korban saat ini sudah membaik, namun masih membutuhkan perawatan lebih lanjut.

"Anggota kami terkena musibah kesetrum saat bertugas. Semalam kondisinya sudah sehat wal afiat," ungkap Subairi. 

BACA JUGA:KPU Surabaya Rampungkan Rekapitulasi Suara Seluruh TPS, Hasil Diumumkan Desember

Namun, ia menambahkan bahwa Hendrik masih membutuhkan perawatan intensif di RSUD dr Mohamad Soewandhie. 

"Cuman masih harus mendapatkan perawatan. Sekarang dirawat di RSUD dr Mohamad Soewandhie," imbuhnya. 

Saat ditanya mengenai kemungkinan operasi, Subairi, menjelaskan bahwa pihak medis masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap. Informasi yang didapat korban mengalami luka cukup serius di bagian tangan akibat terbentur keras saat jatuh. 

BACA JUGA:Targetkan 75% Partisipasi Pemilih, DPRD Minta KPU Surabaya Masifkan Sosialisasi di Tingkat RT/RW

"Iya habis jatuh kesetrum. Jatuhnya itu terbentur dengan keras. Ini masih menunggu rekam medisnya dulu sebelum diproses (untuk operasi)," ucap dia. 

Selain itu, ada juga anggota KPPS lain yang juga mengalami musibah. Dia merupakan petugas KPPS yang bertugas di wilayah Kecamatan Gubeng. Namun, untuk detail datanya, Subairi mengaku masih belum bisa menjelaskan secara rinci sebab masih menunggu laporan dari PPK. 

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024, KPU Surabaya Tetapkan 2.229.244 Pemilih Sah

"Untuk yang di Gubeng itu luka ringan. Dia tertimpa kayu saat membangun TPS," ujarnya. 

Disinggung mengenai bentuk support KPU Surabaya terhadap para korban. Utamanya pada anggota yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Subairi mengaku kalau dia masih menunggu update terbaru data dari para PPK. 

Sumber: