Usai Pilkada, Wali Kota Eri Cahyadi Prioritaskan Penanganan Banjir Saat Hujan Deras
Wali Kota Eri Cahyadi meninjau saluran di Jambangan dan Karah.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Berbeda dengan kebiasaan pasangan calon kepala daerah lainnya yang memantau quick count pascapilkada, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memilih untuk langsung terjun ke lapangan.
Saat hujan deras mengguyur Surabaya sekitar pukul 11.00, Eri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik rawan banjir untuk memastikan sistem drainase berfungsi optimal. Hujan yang berlangsung hingga sore hingga malam hari tersebut menjadi fokus perhatiannya.
Sebelum hujan, Eri telah berkeliling kota untuk memantau kondisi jalan dan memberikan instruksi kepada para camat agar mengawasi saluran air di wilayah masing-masing. Sidak dimulai di Jalan Jambangan Gang III, didampingi Camat Jambangan, Ahmad Yardo Wifaqo, dan ketua RT setempat.
BACA JUGA:Ungguli Kotak Kosong, Eri Cahyadi-Armuji Menang Telak di TPS 4 Ketintang Permai
Eri menemukan saluran air yang meluap ke jalan dan menginstruksikan agar elevasi saluran dinaikkan untuk meningkatkan efektivitas pompa air saat hujan deras.
“Pak RT, nanti kalau panjenengan melihat ada sampah, itu panjenengan share lewat WA warga, bilang jangan buang sampah di sungai. Kalau sudah tertutup seperti ini pasti ada buangan dari sana (rumah warga),” ujar Eri saat sidak saluran Jalan Karah.
Selanjutnya, Eri menuju Jalan Karah, di mana saluran air tersumbat sampah. Ia meminta warga untuk tidak membuang sampah ke sungai melalui pesan WhatsApp group warga yang akan dikoordinir oleh RT setempat. Eri juga menekankan pentingnya pengecekan berkala saluran air untuk mencegah genangan.
BACA JUGA:Kata Eri Cahyadi Bila Menang Pilkada Fokus Penyelesaian RPJMD
Puncaknya, Eri meminta Kepala Bidang Drainase, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, untuk membangun booster pintu air di sungai Jalan Karah. Hal ini bertujuan untuk mencegah jebolnya saluran di Wonorejo akibat luapan air dari Jalan Karah, dan sebagai solusi sementara, pipa air akan digunakan untuk mengalirkan air ke bozem Jambore.
“Segera tolong dibuat boosternya, kalau telat eman, karena ini salurannya sudah bagus. Sementara gawe pipa air nang kene (sementara pakai pipa air di sini), kalau di-los ya jebol yang di Wonorejo. Makannya ini nanti mau dibuang ke bozem Jambore,” tandas Eri.
Sikap Eri yang memprioritaskan penanganan banjir di tengah proses penghitungan suara menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan warga Surabaya. Ia membuktikan bahwa pelayanan publik tetap menjadi fokus utama, bahkan di tengah dinamika politik.(rio)
Sumber: