Dukung GNPIP, Pemkot Safari Panen Cabai dan Sayuran Hasil Pekarangan Pangan Lestari
Pemkot Pasuruan mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama Forkopimda Kota Pasuruan.-M Ali Ghufron/Eko Hardianto-
PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Probolinggo (DKPPP) melaksanakan Roadshow Panen Cabai, Panen Sayuran Hasil Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Pemberian sayuran hasil P2L kepada balita stunting, Selasa 19 November 2024.
Hal itu digelar Pemerintah Kota Probolinggo dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan sebagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) serta berorientasi pada peningkatan pendapatan rumah tangga.
Ada tiga titik lokasi dalam giat itu, pertama kunjungan dan panen cabai Gerakan Tanam Cabai Irigasi Tetes (Gertancab Irit) Kelompok Tani Awan Tani di Jalan KH Fadhol, RT 01/RW 07, Kelurahan/Kecamatan Kademangan.
Di sana rombongan yang dikomandoi Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Slamet Swantoro bersama dengan Kepala DKPPP Aries Santoso, Kepala Bappeda Litbang Dyah Sayekti Widowati, Kepala BPS Mouna Sri Wahyuni, Wakapolres Probolinggo Kota AKP Lutfi, Pabung Kodim 0820 Mayor Edi dan Sekretaris Dinkes dr Ike memetik dan memanen cabai merah lokal besar.
Berikutnya, rombongan meluncur ke lokasi kedua di Jalan Kelengkeng, RT 05/RW 06, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Mereka memanen sayuran dan pemberian sayuran hasil P2L kepada balita stunting. Juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis Dana DAK Non Fisik sebesar Rp 50 juta untuk P2L Sumber Bening.
Terakhir kunjungan siang itu dilakukan di P2L Mawar Indah, Jalan Mawar Putih nomor 47, RT 06/RW 03, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.
Ditemui usai acara, Staf Ahli Slamet mengaku senang sekali dan bersyukur melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan kesejahteraannya meningkat.
“Paling tidak pendapatannya meningkat dengan mengelola pekarangan yang ada. Karena memang basic mereka petani jadi potensi pertanian tidak sulit dipelajari sehingga sangat cocok sekali untuk masyarakat yang memiliki perkarangan yang luas maupun yang kecil,” ucapnya.
Kepala DKPPP Aries mengatakan gerakan tanam cabai irigasi tetes bertujuan untuk meningkatkan produktivitas komoditas cabe dan menghemat waktu, sumber daya, dan tenaga dengan menyelesaikan dua kegiatan sekaligus, yaitu pemupukan dan irigasi.
“Diharapkan ada peningkatan kapasitas produksi cabai dari semula rata-rata 0.5 kg per tanaman bisa meningkat menjadi 1,5 sampai 2 kg per tanaman. Ini juga termasuk gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dalam rangka menekan inflasi harga khususnya komoditas cabai mulai dari hulu sampai hilir,” terangnya.
Sementara, Sekretaris Dinkes dr Ike menilai kunjungan ini merupakan gerakan intervensi sensitif dari seluruh kelurahan untuk percepatan penurunan stunting.
“Jadi diharapkan semua kelurahan itu menanam sayur-sayuran yang nantinya akan menambah berat badan pada balita-balita stunting sehingga stunting itu bisa terkendalikan,” pungkasnya. (guf)
Sumber: