Debat Pilgub Jatim Terakhir, Paslon Beber Strategi Membangun Kesejahteraan Berkeadilan

Debat Pilgub Jatim Terakhir, Paslon Beber Strategi Membangun Kesejahteraan Berkeadilan

Pasangan calon (paslon) Tri Rismaharini-Gus Hans dalam debat publik calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim tahap ketiga.-Rahmad Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Debat publik calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim tahap tiga yang digelar KPU Jatim semakin seru. 

Tiga pasangan calon (paslon) Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim didukung PKB, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan Tri Rismaharini-Gus Hans, menunjukkan kualitas debat yang mengangkat tema Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia.

BACA JUGA:Senin, KPU Jatim Gelar Debat Pilgub Tahap Tiga

Cagub Luluk Nur Hamidah memaparkan konsep pengelolaan sampah menjadi sumber energi. Sehingga pembangunan infstruktur hakekatnya adalah membangun kesejahteraan, keadilan. Seperti memastikan anak sekolah aman dan nyaman karena gedung sekolah yang baik. Rumah sakit, pedagang pasar dengan teknologi digitalisai, petani irigasi tersedia dan sebagainya. 

“Infrastruktur bukan fisik semata tapi Membangun peradaban kemanusiaan,” cetusnya.

Luluk menyebut, problem di Jatim ada ribuan gedung sekolah rusak. Ketersediaan rumah ada 1,2 juta setiap tahun yang masih backlog. Backlog pada perumahan merupakan kondisi kesenjangan antara total hunian terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk angka rumah yang tidak laik huni. 

“Di wilayah pesisir warga Surabaya di Kenjeran terancam hidupnya. Karena belum bisa membangun pemukiman yang sehat,” ungkapnya.

BACA JUGA:KPU Jatim Evaluasi Debat Pertama, Siap Gelar Debat Kedua Pilgub Jatim 2024

Luluk juga mengaku geram ketika mengetahui Jatim adalah penghasil sampah terbesar di Indonesia. 

“Ada 6,1 juta ton sampah setiap tahun, sementara pengelolaan sampah hanya 2,6 juta per tahun,” terangnya.

Ia membeberkan kondisi sungai brantas yang kondisi tercemar parah, kualitas udara tercemar semakin memburuk dalam 5 tahun terakhir.

Maka Luluk-Lukman memiliki komitmen  membatasi jarak kesenjangan antara wilayah kabupaten dan kota. 

“Kita akan komitmen membangun KRL di Madura Raya, pelabuhan, rumah sakit dan Ambulan air. Akses exit tol di Magetan juga penting. Agar Magetan sebagai penghasil kulit terbaik sama seperti italia bisa meningkat pendapatannya,” ujarnya.    

BACA JUGA:Ketua KPU Jatim: Debat Publik Kewajiban Seluruh Paslon Cagub

Sumber: