Dewan Dorong Pemkot Tambah Anggaran Covid-19, Khusus Bidang Kesehatan

Dewan Dorong Pemkot Tambah Anggaran Covid-19, Khusus Bidang Kesehatan

Surabaya, memorandum.co.id - Minimnya anggaran untuk kesehatan di tengah merebaknya Covid-19 mendapat sorotan tajam DPRD Surabaya. Karena itu, anggota komisi B, Mahfudz meminta kepada Pemkot Surabaya untuk memprioritaskan penggunaan anggaran penanganan Covid-19 ke puskesmas dan rumah sakit. Dia mengatakan, Pemkot Surabaya yang memiliki kekuatan APBD Rp 10, 3 triliun sebenarnya mampu, tapi alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 justru kalah besar dibanding daerah-daerah lain. "Jika dibandingkan daerah lain nilai anggaran Rp 196 miliar itu kecil. Apalagi, anggaran itu lebih banyak untuk penanganan sembako (Rp 161 miliar), bukan untuk kesehatan. Seharusnya anggaran itu ditambah dan diprioritaskan ke kesehatannya, yakni ke puskesmas dan rumah sakit,” ungkap Mahfud kepada memorandum.co.id, Selasa (21/4/2020). Politisi muda PKB ini yakin jika seluruh puskesmas di Surabaya mampu membantu, sehingga keberadaan rumah sakit rujukan tidak dibanjiri pasien. “Pemkot bisa memaksimalkan puskesmas agar membantu peran rumah sakit rujukan. Tapi ini harus didukung alokasi anggaran, seperti untuk alat pelindung diri (APD) dan lain-lain,” tutur Mahfudz. Makanya, Mahfudz mendorong anggaran penanganan Covid-19 di Surabaya ditambah dengan alokasi bidang kesehatan, bukan untuk sembako. “Karena misi saat ini adalah pemutusan mata rantai pandemi Covid-19, bukan recovery dampak. Sebaiknya anggaran segera ditambah untuk mengkaver anggaran kesehatannya," tandas dia. Sementara itu Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Surabaya, Eddy ChrIstijanto dikonfirmasi terkait belum didistribusikannya sembako bantuan dari swasta untuk masyarakat terdampak mengatakan, Pemkot Surabaya tak ingin gegabah dalam proses distribusi, meski data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah dikantongi. "Namun kami masih tetap perlu adanya skema dalam pembagian bantuan sembako bagi warga terdampak perekonomian akibat wabah Covid-19, " ungkap dia. Eddy menambahkan, untuk MBR yang sudah tercatat ada 250 ribu KK. Saat ini tim anggaran pemkot juga masih membahas bantuan dana dari APBD yang nanti juga diperuntukkan bagi warga terdampak yang juga melibatkan sejumlah OPD untuk pendistribusiannya. Sementara untuk sembako seperti beras, pemkot telah menerima 200 ton hasil kontribusi masyarakat yang peduli wabah corona ini. "Memang belum didistribusikan ke masyarakat penerima lantaran pemkot masih mematangkan skema pendistribusian. Ini agar tepat sasaran. Saat ini masih dipak 5 kg, termasuk gula, abon, dan telur," ungkap dia. Bagi warga yang belum mendapatkan nanti akan diback-up menggunakan APBD Pemkot Surabaya yang telah dianggarkan sebesar Rp 196 miliar. ( dhi)

Sumber: