Tim Juri Innovative Government Award Puji Inovasi Surabaya Sejahterakan Warga Miskin
Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika RI, Aris Kurniawan dan Analis Kebijakan Ahli Muda, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kemendagri RI, Nuril Fikri Aulia bersama Pejabat Sementara (Pjs) Wal-Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tim juri Innovative Government Award (IGA) 2024 memuji kepiawaian Pemkot Surabaya dalam mensejahterakan warga miskin di Kota Pahlawan.
Upaya mensejahterakan warga miskin tersebut dilakukan melalui program Padat Karya, yakni upaya pemberdayaan ekonomi warga miskin untuk menghempas kemiskinan dan pengangguran di Surabaya.
BACA JUGA:Rumah Padat Karya Jadi Tempat Tumbuh Kembangnya UMKM di Gubeng
Hal ini disampaikan secara langsung oleh tim juri IGA 2024, Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika RI, Aris Kurniawan dan Analis Kebijakan Ahli Muda, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kemendagri RI, Nuril Fikri Aulia kepada Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani, di ruang kerja wali kota, Rabu 13 November 2024.
BACA JUGA:Satpol PP Tertibkan Aset di Kencanasari Timur untuk Program Padat Karya
Pjs Restu Novi mengatakan, kedatangan tim juri IGA 2024 adalah ingin melihat secara langsung apa saja yang sudah dibuat oleh Pemkot Surabaya, khususnya dalam upaya pemberdayaan ekonomi melalui program Padat Karya. Lewat program tersebut, Pemkot Surabaya menggunakan asetnya untuk mensejahterakan warga miskin.
“Bahkan pemasarannya juga dipikirkan oleh Pemkot Surabaya. Padat Karya ibarat lapangan kerja yang kemudian dikelola oleh masyarakat menggunakan lahan atau aset milik Pemkot Surabaya. Jadi mereka ingin melihat langsung aktivitas warga yang mengelola,” kata Pjs Restu Novi.
BACA JUGA:36.194 Warga Surabaya Terserap Program Padat Karya
Para tim juri IGA 2024 akan mengunjungi sejumlah lokasi, di antaranya, Klinik Investasi, Rumah Padat Karya Paving, dan Viaduct Gubeng. Di Klinik Investasi, para tim juri akan melihat percepatan pelayanan bagi para investor, pemkot pun memiliki peta atau area pendukung bagi pengusaha yang ingin berinvestasi.
Sedangkan, di Rumah Padat Karya Paving dan Viaduct Gubeng, tim juri akan melihat aktivitas para warga miskin dalam mengelola Rumah Padat Karya.
BACA JUGA:Anak Jalanan di Benowo Lecehkan Pengunjung Rumah Padat Karya
“Sesuai dengan pesan Presiden Prabowo kemarin, serta kebijakan Pak Mensos ke depan, bahwa saatnya pemerintah siap memberdayakan tanah atau asetnya untuk warga miskin, untuk percepatan penurunan kemiskinan dalam bentuk usaha bersama, pemkot sudah melakukan itu,” ujar dia.
Sebab, sudah banyak jenis usaha yang dilakukan melalui Padat Karya itu, seperti usaha cuci mobil, laundry, menjahit, rumah produksi batik, kafe, sentra wisata kuliner, dan jenis usaha lainnya. Yang bekerja di Padat Karya itu adalah warga miskin, mereka dilatih dan diberikan peralatan untuk menjalankan usahanya, lalu akan dievaluasi secara berkala setiap bulan terkait pendapatan dan kendala yang dihadapi selama menjalankan usahanya itu.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Salurkan DBHCT untuk Program Padat Karya Toko Kelontong
Sumber: