Pemkot Surabaya Tangani Fenomena Anak Jalanan dengan Pendekatan Khusus

Pemkot Surabaya Tangani Fenomena Anak Jalanan dengan Pendekatan Khusus

Pemkot Surabaya Tangani Fenomena Anak Jalanan dengan Pendekatan Khusus-Oskario Udayana-

TF: Anggota Satpol PP mengamankan anak jalanan di Kantor Satpol PP Surabaya. 

 

Pemkot Surabaya Tangani Fenomena Anak Jalanan dengan Pendekatan Khusus

 

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya terus berupaya mengatasi fenomena anak jalanan (anjal). Melalui pendekatan humanis dan kolaborasi antarinstansi, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani permasalahan sosial yang melibatkan anak-anak ini secara komprehensif.

BACA JUGA:Wujudkan Zero Bullying di Lingkungan Sekolah, Satpol PP Goes to School Sosialisasi Bahaya Kenakalan Remaja

Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan metode penanganan dan pola khusus untuk mendekati anak-anak jalanan tanpa menimbulkan trauma. 

Penanganan khusus ini merupakan hasil diskusi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) maupun LSM pemerhati anak.

BACA JUGA:Kamar Apartemen Disewakan, Kewenangan Satpol PP Melakukan Penertiban Berdasarkan Pengaduan

"Menangani anak-anak ini jadi tidak terkesan represif, seperti penggerebekan. Jadi penanganan dan pola khusus ini bagaimana cara pendekatan supaya mereka tidak takut dengan kita," kata Fikser, Jumat 8 November 2024.

BACA JUGA:10 Pelajar Bolos di Warung Kopi Diciduk Satpol PP Surabaya

Fikser mengungkapkan bahwa Satpol PP akan melakukan penjangkauan apabila menemukan anak di jalan, baik sedang mengamen, nggandol truk atau sekadar nongkrong di traffic light (TL). Selanjutnya mereka akan diarahkan ke kantor Satpol PP untuk proses pendataan dan pembinaan.

BACA JUGA:Bubarkan Balap Sepeda Angin, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dikeroyok

"Dalam proses pendekatan, kami juga memisahkan anak laki-laki dan perempuan serta memberikan penanganan khusus jika ditemukan ada anak-anak disabilitas,” jelasnya.

Sumber: