Pasar Pakis Mati Suri, Pedagang Memilih Berjualan di Luar
Kondisi Pasar Pakis yang sepi pedagang. -Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pasar Pakis di Jalan Dr Soetomo, Surabaya memprihatinkan. Kondisinya mati suri. Banyak lapak-lapak yang terbuat dari kayu tampak kosong ditinggal pedagang.
BACA JUGA:Temui Sampah Numpuk di Pasar Pakis, Wawali Terjunkan Petugas Yustisi
Selain itu, kondisinya kumuh dan banyak sampah-sampah berserakan di pojok-pojok lapak terkesan dibiarkan. Pasar tradisional ini rencananya akan direvitalisasi oleh PD Pasar Surya, tapi sampai sekarang belum terealisasi.
"Kondisi pasar terlihat kotor dan tidak layak. Katanya mau diperbaiki pada Oktober 2024. Namun sampai sekarang belum ada," kata Siti, salah satu pedagang makanan di Pasar Pakis kepada memorandum.co.id, Selasa 5 November 2024.
BACA JUGA:Langganan Banjir, Warga Dr Soetomo Desak Perbaikan Saluran
Beberapa waktu lalu, ada petugas datang dan melakukan pengukuran ke pasar. Akan tetapi setelah itu tidak terlihat lagi dan perbaikan belum dimulainya.
Sepengetahuan Siti, Pasar Pakis akan direvitalisasi karena adanya pedagang yang mengeluh, bahwa para pedagang tidak menempati stan-stan yang disediakan di dalam karena sepi.
Para pedagang akhirnya banyak yang memilih berjualan di depan pasar atau di pinggir Jalan Dr Soetomo. Hal itu, dilakukan pedagang agar dagangannya laku.
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Kelurahan Dr Soetomo Imbau Warga Awasi Putra-putri dalam Bergaul
"Faktor lain disebabkan pembeli juga tidak mau masuk ke dalam pasar. Dan mereka memilih beli di depan tanpa harus parkir motor," jelas Siti, perempuan asli Banyuwangi ini.
Dampaknya tidak ada pedagang yang berjualan di dalam. Ada beberapa pedagang yang bertahan berjualan di dalam pasar, seperti pedagang sayuran dan daging.
"Kalau saya berjualan nasi di dalam. Daripada menganggur dan sabar menunggu pembeli. Pembelinya ya sesama pedagang," beber Siti yang sudah 10 tahun berjualan di Pasar Pakis.
Siti mengungkapkan, dia awal berdagang pada 2014, Pasar Pakis selalu ramai dikunjungi pembeli dan pedagang berjualan di dalam. Kemudian seiring berjalannya waktu, pasar sepi pembeli.
Ditambah lagi muncul pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Dr Soetomo hingga Jalan Patmososastro. Secara otomatis pedagang jadi iri karena dagangannya ingin laku.
Sumber: